Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 April 2019 : ROH KUDUS ADALAH TOKOH UTAMA KEHIDUPAN KITA

Bacaan Ekaristi : Kis. 4:32-37; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Yoh. 3:7-15

Dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 30 April 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan kita dapat dilahirkan kembali dari "keberadaan kita yang penuh dosa" hanya dengan "bantuan kuasa yang juga membangkitkan Tuhan : kuasa Allah". Itulah sebabnya, beliau melanjutkan, “Tuhan mengutus Roh Kudus kepada kita” karena kita sendiri tidak dapat melakukannya.


Beliau merenungkan Bacaan Injil hari itu (Yoh. 3:7-15) yang menceritakan Yesus mengatakan kepada Nikodemus “Kamu harus dilahirkan dari atas”.

Mengaitkan pesan ini dengan Paskah dan kebangkitan Tuhan, Paus Fransiskus mengingatkan fakta bahwa pada penampakan pertama Yesus kepada para rasul, pada hari Minggu Kebangkitan, Tuhan mengembusi kepada mereka dan mengatakan : "Terimalah Roh Kudus".

“Inilah kekuatan kita! Kita tidak bisa melakukan apa pun tanpa Roh Kudus”, beliau mengatakan. Kehidupan Kristiani bukan hanya tentang berperilaku baik dan melakukan berbagai hal dengan benar. Kita dapat menuliskan kehidupan kita dengan "tulisan tangan yang menghiasi" tetapi kita dilahirkan kembali hanya dari Roh Kudus, oleh karena itu kita harus menyediakan ruang untuk itu. “Roh Kuduslah yang memungkinkan kita untuk bangkit dari berbagai keterbatasan kita, dari berbagai kematian kita, karena ada begitu banyak penyebab kebekuan dalam kehidupan kita dan dalam jiwa kita”, beliau mengatakan.

Paus Fransiskus menjelaskan bahwa "sebuah kehidupan, yang dapat menyebut dirinya Kristiani, tetapi tidak meninggalkan ruang bagi Roh Kudus dan tidak memperkenankan dirinya dilancarkan oleh Roh Kudus, adalah sebuah kehidupan kafir, menyamar seolah-olah kristiani".

"Roh Kudus", beliau mengatakan, "adalah tokoh utama kehidupan Kristiani". Roh Kuduslah yang menyertai kita, mengubah kita, dan mengatasi dosa bersama kita.

“Tak seorang pun pernah naik ke surga kecuali Ia yang turun dari surga : Yesus. Ia turun dari surga, dan pada saat kebangkitan, Ia mengatakan kepada kita, 'Terimalah Roh Kudus', sang sejawat kehidupan Kristiani”.

“Kita tidak dapat berjalan di jalan kehidupan Kristiani tanpa Roh Kudus”, Paus Fransiskus mengatakan. Tidak mungkin ada kehidupan Kristiani tanpa Roh Kudus, yang adalah "sejawat kita sehari-hari", beliau melanjutkan : "karunia dari Bapa, karunia dari Yesus".

"Marilah kita memohon kepada Tuhan", kata Paus Fransiskus, "untuk memberi kita kesadaran agar kita tidak sudi menjadi umat Kristiani yang berjalan tanpa Roh Kudus, tanpa bertindak bersama Roh Kudus, tanpa memperkenankan Roh Kudus menjadi tokoh utama dalam kehidupan kita".

Oleh karena itu, kita harus bertanya kepada diri kita sendiri - beliau mengakhiri - tempat apakah yang dimiliki Roh Kudus dalam kehidupan kita, dan kepada Tuhan kita harus memohonkan rahmat untuk memahami pesan ini : "Sejawat kita dalam perjalanan kita adalah Roh Kudus".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.