Bacaan
Ekaristi : 1Kor 11:23-26; Yoh 6:1-15
Saudara
dan saudari yang terkasih,
Saya
senang menyambut para putra dan putri belia yang akan menerima Komuni Pertama
mereka dan para orangtua, para kerabat dan para sahabat mereka. Kepada kalian
semua, saya menyampaikan salam yang indah yang saling disampaikan di negara
kalian pada waktu Paskah : “Kristus bangkit!” Salam ini merupakan ungkapan
sukacita kita sebagai umat Kristiani, sebagai murid-murid Yesus. Kita
bergembira karena demi mengasihi kita, Yesus menyerahkan nyawa-Nya di kayu
salib dan menghancurkan dosa. Ia bangkit kembali dan menjadikan kita putra dan
putri angkat Allah Bapa. Kita bersukacita karena Ia hidup dan hadir di antara
kita, hari ini dan senantiasa.
Putra
dan putri yang terkasih, kalian telah datang ke sini dari pelbagai penjuru
“Negeri Mawar” ini untuk ambil bagian dalam sebuah perayaan yang luar biasa.
Saya yakin kalian tidak akan pernah melupakan hari ini : perjumpaan pertama
kalian dengan Yesus dalam sakramen Ekaristi. Salah seorang dari kalian mungkin
bertanya kepada saya : Bagaimana kita dapat bertemu Yesus? Ia hidup telah lama
sekali, tetapi kemudian Ia wafat dan dibaringkan di dalam kubur! Memang benar :
Yesus melaksanakan tindakan kasih yang besar untuk menyelamatkan umat manusia
sepanjang masa. Ia bersemayam di dalam kubur selama tiga hari, tetapi kita tahu
- para Rasul dan banyak saksi lain yang melihat-Nya hidup telah meyakinkan kita
- bahwa Allah, Bapa-Nya dan Bapa kita, membangkitkan-Nya. Sekarang Yesus hidup
dan berada di sini bersama kita. Itulah sebabnya kita dapat berjumpa dengan-Nya
hari ini dalam Ekaristi. Kita tidak melihat-Nya dengan mata jasmani kita,
tetapi kita melihat-Nya dengan mata iman.
Saya
sedang melihat kalian, mengenakan jubah putih. Tanda yang betapa bermakna dan
indah. Kalian mengenakan busana perayaan! Komuni pertama, terutama, merupakan
sebuah perayaan. Kita merayakan Yesus, yang ingin selalu tinggal di samping
kita. Ia akan senantiasa bersama kita. Perayaan ini dimungkinkan juga berkat
para orangtua dan kakek-nenek kita, keluarga-keluarga kita dan jemaat-jemaat
kita, yang telah membantu kita untuk bertumbuh dalam iman.
Kalian
telah menempuh perjalanan jauh untuk datang ke sini ke Rakovsky. Para imam dan
para katekis kalian, yang telah menemani kalian dalam mempersiapkan kalian
untuk hari ini, juga telah menemani kalian di jalan yang hari ini menuntun
kalian untuk bertemu Yesus dan menerima-Nya di dalam hati kalian.
Seperti
yang kita dengar dalam Bacaan Injil hari ini (bdk. Yoh 6:1-15), suatu hari
Yesus melakukan mukjizat penggandaan lima roti dan dua ikan, memuaskan rasa
lapar dari orang banyak yang mengikuti-Nya dan mendengarkan-Nya. Apakah kalian
memperhatikan bagaimana mukjizat tersebut diawali? Mukjizat tersebut diawali
dengan satu anak yang menawarkan semua yang dimilikinya : lima roti dan dua
ikan (bdk. Yoh 6:9). Seperti anak itu, kalian juga telah membantu terjadinya
sebuah mukjizat hari ini. Mukjizat yang telah mengingatkan kita semua
orang-orang yang lebih tua akan pertemuan pertama kita dengan Yesus dalam
Ekaristi, dan dipenuhi dengan rasa syukur untuk hari itu.
Hari
ini kalian telah memungkinkan kita untuk menghidupkan kembali sukacita itu dan
merayakan Yesus, yang hadir dalam Roti Kehidupan. Beberapa mukjizat hanya dapat
terjadi jika kita memiliki hati seperti hati kalian : hati yang mampu
mengikutsertakan, bermimpi, merasa bersyukur, mempercayai dan menghormati orang
lain. Komuni Pertama kalian menunjukkan bahwa kalian ingin menjadi lebih dekat
dengan Yesus setiap hari, bertumbuh dalam persahabatan dengan-Nya dan menuntun
orang lain untuk ikut serta dalam sukacita yang Ia inginkan kita rasakan. Tuhan
membutuhkan kalian, karena Ia ingin melakukan mukjizat membawa sukacita kepada
banyak sahabat dan para anggota keluarga kalian.
Putra
dan putri yang terkasih, saya senang ikut serta dalam saat yang luar biasa ini
bersama kalian dan membantu kalian bertemu Yesus. Bagi kalian, inilah hari
untuk dirayakan dengan semangat persahabatan, sukacita dan persaudaraan. Hari
persekutuan di antara kalian dan seluruh Gereja, yang, khususnya dalam
Ekaristi, mengungkapkan persekutuan yang menjadikan kita semua saudara dan
saudari. Inilah kartu jatidiri kita : Allah adalah Bapa kita, Yesus adalah
saudara kita, Gereja adalah keluarga kita. Kita semua adalah saudara dan
saudari, serta hukum kita adalah kasih.
Saya
meminta kalian untuk selalu berdoa dengan kegairahan dan sukacita yang sama
seperti yang kalian rasakan hari ini. Ingatlah bahwa inilah sakramen Komuni
Pertama kalian, bukan komuni terakhir kalian! Ingatlah juga, bahwa Yesus
senantiasa berada di sana, menanti kalian. Saya berharap agar hari ini dapat
menjadi awal dari banyak Komuni, sehingga hati kalian dapat senantiasa, seperti
hari ini, bersuasana pesta, penuh sukacita dan, terutama, bersyukur.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.