Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA Selasa 11 Juni 2019 : BERIKANLAH DENGAN CUMA-CUMA APA YANG TELAH KAMU PEROLEH DENGAN CUMA-CUMA


Bacaan Ekaristi : Kis. 11:21b-26;13:1-3; Mzm. 98:2-3ab,3c-4,5-6; Mat. 10:7-13.

"Berikanlah dengan cuma-cuma apa yang telah kamu peroleh dengan cuma-cuma", kata Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi, 11 Juni 2019, di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus menyampaikan hal tersebut untuk membahas hubungan umat Kristiani dengan Allah. Kita dipanggil untuk melayani dan mengasihi saudara dan saudari kita dengan cara yang sama seperti yang telah diperbuat Allah dengan kita.


Mengacu pada Bacaan Injil hari itu (Mat 10:7-13) yang menceritakan Yesus mengutus para murid untuk berangkat, Paus Fransiskus mengatakan umat Kristiani tidak bisa tinggal diam, karena cara hidup kita mendorong kita untuk "memulai perjalanan, selalu".

Beliau mengatakan bahwa Yesus telah mengutus kita : "Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan".

“Kehidupan Kristiani adalah untuk pelayanan. Menemukan umat Kristiani yang pada awal pertobatan mereka, atau kesadaran untuk menjadi orang Kristiani, melayani dan terbuka untuk melayani umat Allah, tetapi yang kemudian memanfaatkan umat Allah, sangatlah menyedihkan bagi kita. Hal ini menyebabkan banyak kerugian bagi umat Allah. Panggilan kita adalah untuk 'melayani', bukan untuk 'memanfaatkan'".

Kehidupan Kristiani dihayati dengan cuma-cuma. "Dengan cuma-cuma, kalian telah memperoleh; dengan cuma-cuma, kalian harus memberi", beliau mengatakan, "adalah cara Yesus menggambarkan pokok keselamatan".

Bapa Suci mengatakan keselamatan tidak dapat dibeli, karena Allah “menyelamatkan kita secara cuna-cuma” dan “tidak memerlukan pembayaran”. Seperti yang telah diperbuat Allah dengan kita, demikian juga kita harus berbuat dengan orang lain, beliau mengatakan.

“Sadarilah bahwa Allah penuh akan berbagai karunia untuk kita. Ia hanya meminta satu hal : agar hati kita terbuka. Ketika kita mengucapkan doa 'Bapa kami' dan kita berdoa, kita membuka hati kita, membiarkan kecuma-cumaan ini masuk. Seringkali ketika kita membutuhkan beberapa rahmat rohani, kita berkata : ‘Baik, sekarang aku akan berpuasa, melakukan penebusan dosa, berdoa novena ...’ Baik, tetapi hati-hati : hal ini tidak dilakukan untuk ‘membayar’ atau ‘membeli’ rahmat. Kita melakukannya untuk membuka hati kita agar rahmat bisa masuk. Rahmat diberikan dengan cuma-cuma”.

Seluruh karunia Allah, kata Paus Fransiskus, diberikan dengan cuma-cuma. Dan beliau memperingatkan bahwa kadang-kadang "hati terlipat dengan sendirinya dan tetap tertutup", serta tidak lagi dapat menerima "kasih yang diberikan dengan cuma-cuma tersebut". Kita seharusnya tidak tawar-menawar dengan Allah.

Paus Fransiskus kemudian mengundang umat Kristiani, dan terutama para imam dan para uskup, untuk memberi dengan cuma-cuma dan tidak berusaha menjual berbagai rahmat Allah. "Sangatlah menyakitkan hati", kata Bapa Suci, "ketika kita melihat para imam 'yang menghasilkan uang dari rahmat Allah‘ : Saya dapat membantumu, tetapi akan menelan biaya sebanyak ini ...'".

“Dalam kehidupan rohani kita, kita selalu menghadapi resiko tergelincir pada masalah pembayaran, bahkan ketika berbicara dengan Tuhan, seolah-olah kita perlu menyuap Tuhan. Tidak! Itu bukan jalan yang benar ... Aku berjanji, guna melapangkan hatiku untuk menerima apa yang sudah ada di sana, menanti kita dengan cuma-cuma. Hubungan kecuma-cumaan dengan Allah inilah yang akan membantu kita memiliki hubungan yang setara dengan orang lain, entah dalam kesaksian Kristiani, pelayanan Kristiani, atau karya pastoral dari mereka yang membimbing umat Allah. Kita melakukannya di sepanjang jalan. Kehidupan Kristiani berarti berjalan. Berkhotbah dan melayani, tetapi jangan memanfaatkan orang lain. Melayanin dan memberikan dengan cuma-cuma apa yang telah kalian peroleh dengan cuma-cuma. Semoga kehidupan kekudusan kita terserap oleh keterbukaan hati ini, sehingga kecuma-cumaan Allah - berbagai rahmat yang ingin Ia berikan kepada kita dengan cuma-cuma - dapat memasuki hati kita".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.