Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 September 2019 : EMPAT CARA YANG HARUS DITEMPUH OLEH PARA PELAYAN TERTAHBIS GUNA MEMELIHARA KEDEKATAN


Bacaan Ekaristi : 1Tim. 6:2c-12; Mzm. 49:6-7,8-9,17-20; Luk. 8:1-3.

Dalam homilinya pada misa harian Jumat pagi 20 September 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus meminta doa untuk para imam dan para uskup agar mereka tidak akan pernah mengabaikan karunia pelayanan mereka. Selain itu beliau mendesak semua orang yang telah menerima karunia imamat untuk dekat satu sama lain dan dengan umat Allah.


Paus Fransiskus mengingat bacaan liturgi satu hari sebelumnya, Kamis 19 September 2019, (1Tim. 4:12-16). Dalam bacaan tersebut Rasul Paulus memberikan nasihat kepada uskup muda Timotius, dan dalam bacaan liturgi hari ini (1Tim. 6:2c-12) ia mengatakan lebih banyak nasihat kepada para uskup. Kemarin, beliau mengatakan, inti pesannya adalah seruan untuk tidak pernah mengabaikan karunia pelayanan para klerus. Hari ini, permenungan berfokus pada hal-hal yang melemahkan kehidupan pelayan tertahbis seperti uang, gosip dan percekcokan yang konyol. "Ketika seorang pelayan - seorang imam, seorang diakon, seorang uskup - memberikan terlalu banyak nilai pada uang", ia mengikatkan dirinya pada akar dari segala kejahatan, kata Paus Fransiskus, seraya mengingatkan bahwa Paulus menggambarkan cinta uang sebagai akar dari segala kejahatan.

Terus memberikan nasihat kepada para uskup, tetapi juga kepada para imam dan diakon, Paus Fransiskus kemudian memusatkan perhatian pada kebutuhan akan "kedekatan". Beliau menunjuk empat cara para pelayan tertahbis harus "dekat".

Pertama-tama, seorang uskup "adalah manusia yang dekat dengan Allah", beliau mengatakan, seraya mengingat fakta bahwa para rasul “menunjuk” para diakon untuk melayani para janda dan anak yatim dengan lebih baik.

Paulus, Bapa Suci menjelaskan, memberitahu kita bahwa tugas kita - itulah tugas para rasul - adalah "berdoa dan memberitakan Sabda". Oleh karena itu, lanjut Paus Fransiskus, "tugas pertama uskup" adalah berdoa : tugas itu memberi kita kekuatan dan membangkitkan dalam diri kita kesadaran akan karunia pelayan tertahbis yang tidak boleh terabaikan ini.

Kedua, ia memanggil para uskup agar dekat dengan para imam mereka, para diakon mereka dan para sejawat : orang-orang yang paling dekat dengan mereka. "Sungguh menyedihkan ketika seorang uskup melupakan para imamnya", kata Paus Fransiskus. Beliau sedih mendengar seorang imam mengeluh bahwa ia tidak dapat menghubungi uskupnya atau membuat janji untuk bertemu dengannya dalam waktu singkat. "Seorang imam memiliki hak untuk memahami bahwa ia memiliki seorang bapa".

Paus Fransiskus kemudian berbicara tentang perlunya kedekatan ketiga, yaitu kedekatan di antara para imam. Perpecahan di antara para imam, beliau memperingatkan, adalah pekerjaan iblis. Dan ketika perpecahan itu terjadi mengarah pada kelompok-kelompok kecil yang terbagi-bagi oleh ideologi atau timbang rasa.

Lalu, "kedekatan" ketiga yang saya bicarakan, kata Paus Fransiskus, adalah kebutuhan akan kedekatan di antara para imam itu sendiri. Akhirnya, beliau melanjutkan, kedekatan yang keempat adalah kedekatan para uskup dan para imam dengan umat Allah.

Dalam 2Tim, beliau menjelaskan, Paulus memberitahu Timotius untuk tidak melupakan ibu dan neneknya, yang berarti bahwa ia tidak boleh melupakan akarnya. “Jangan melupakan umatmu, jangan melupakan akarmu! Sebagai seorang uskup dan sebagai seorang imam, kamu harus selalu dekat dengan umat Allah”. Ketika seorang uskup memisahkan diri dari umat Allah, Paus Fransiskus menjelaskan, ia akhirnya mengikuti ideologi yang tidak ada hubungannya dengan pelayanan : “ia bukan seorang pelayan, ia bukan seorang hamba. ia telah melupakan karunia cuma-cuma yang ia terima”.

Paus Fransiskus mengakhiri homilinya dengan mendesak para pelayan tertahbis untuk tidak melupakan empat cara yang harus mereka tempuh guna memelihara "kedekatan" : kedekatan dengan Allah, doa, kedekatan uskup dengan para imamnya; kedekatan para imam satu sama lain; kedekatan dengan umat Allah.

Dan Paus Fransiskus meminta umat yang hadir untuk mendoakan para imam dan para uskup mereka. Beliau mengatakan, "sehingga kita dapat melindungi karunia yang telah diberikan kepada kita - dengan kedekatan ini".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.