Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA TAHBISAN EPISKOPAL MGR MICHAEL CZERNY, SJ, MGR PAOLO BORGIA, MGR ANTOINE CAMILLEN DAN MGR PAOLO RUDELLI DI BASILIKA SANTO PETRUS, VATIKAN, 4 Oktober 2019


Bacaan Ekaristi : Yer 1:4-9; Mat 5:13-16

Saudara-saudara dan putra-putra,

Marilah kita sedikit merenungkan apa tanggung jawab gerejawi yang luhur dari saudara-saudara kita yang telah ditahbiskan ini. Tuhan kita Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa untuk menebus manusia, pada gilirannya, mengutus Dua Belas Rasul ke dunia sehingga, penuh dengan kuasa Roh Kudus, mereka seharusnya mewartakan Injil kepada segala bangsa, mengumpulkan segala bangsa di bawah satu gembala, untuk menguduskan mereka dan menuntun mereka kepada keselamatan.


Untuk melanggengkan pelayanan ini dari generasi ke generasi, rekan-rekan kerja ditambahkan ke dalam Dua Belas Rasul tersebut, dengan penumpangan tangan kepada mereka diteruskan karunia Roh yang diterima dari Kristus, yang memberikan kepenuhan Sakramen Imamat. Dengan demikian, melalui suksesi para Uskup yang tak terputus dalam Tradisi Gereja yang hidup, pelayanan utama ini dilestarikan dan karya Sang Juruselamat berlanjut dan berkembang hingga zaman kita. Di dalam diri Uskup, dikelilingi oleh para imamnya, hadir di tengah-tengahmu Tuhan sendiri, Sang Imam Agung kekal.

Bahkan, Kristuslah yang, dalam pelayanan Uskup, terus mewartakan Injil keselamatan dan menguduskan orang-orang percaya, melalui Sakramen-Sakramen Iman. Kristuslah yang, dalam kebapaan Uskup, meningkatkan anggota baru dalam tubuh-Nya, yaitu Gereja. Kristuslah yang, dalam kebijaksanaan dan hikmat Uskup, membimbing Umat Allah dalam perjalanan duniawi menuju kebahagiaan kekal.

Oleh karena itu, sambutlah saudara-saudara kita ini dengan sukacita dan rasa syukur, yang, dengan penumpangan tangan, hari ini kita para Uskup mengabungkan mereka ke dalam Dewan Uskup.

Bagi kamu, saudara-saudara yang terkasih, yang dipilih oleh Tuhan, renungkanlah bahwa kamu telah dipilih di antara manusia dan untuk manusia; kamu telah ditahbiskan bukan untuk dirimu sendiri, tetapi untuk perkara Allah. “Episkopat” sebenarnya adalah nama sebuah pelayanan, bukan kehormatan, karena itu adalah tugas Uskup untuk melayani alih-alih menguasai, sesuai dengan perintah Sang Guru : "Yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan".

Wartakan Sabda pada setiap kesempatan : menguntungkan atau tidak. Wartakan Sabda yang sejati, bukan pidato yang membosankan yang tak dimengerti seorang pun. Wartakan Sabda Allah. Ingat bahwa, menurut Petrus dalam Kisah Para Rasul, dua tugas utama Uskup adalah doa dan pewartaan Sabda (bdk. 6:4) baru kemudian semua [tugas] administratif lainnya. Namun, kedua hal ini adalah koloni. Melalui doa dan persembahan kurban untuk umatmu, raihlah dari kepenuhan kekudusan Kristus beraneka ragam kekayaan rahmat ilahi.

Dalam Gereja yang dipercayakan kepadamu, jadilah penjaga yang setia dan penyalur misteri Kristus; ditempatkan oleh Bapa sebagai kepala keluarga-Nya senantiasa mengikuti teladan Sang Gembala yang baik, yang mengenal domba-domba-Nya dan dikenal oleh mereka dan demi mereka tidak ragu-ragu untuk memberikan nyawa-Nya. Dekatlah dengan umatmu. Tiga cara mendekat dari seorang Uskup <adalah> : dekat dengan Allah dalam doa - inilah tugas pertama -; dekat dengan para imam dalam Dewan Imam; dan dekat dengan umat. Jangan lupa bahwa kamu berasal, dipilih dari kawanan domba. Jangan melupakan asal-usulmu, orang-orang yang telah meneruskan iman kepadamu, yang memberimu jatidiri. Jangan mengingkari Umat Allah.

Mengasihi dengan cinta seorang bapa dan saudara semua orang yang dipercayakan Tuhan kepadamu. Pertama-tama, para imam dan para diakon, para sejawatmu dalam pelayanan; tetapi juga mengasihi orang miskin, orang yang tak berdaya dan semua orang yang membutuhkan keramahan dan bantuan. Anjurkan umat untuk bekerja sama dalam komitmen kerasulan dan dengarkan mereka dengan rela.

Dan dengan giat berilah perhatian kepada semua orang yang bukan satu kandang dengan domba Kristus, karena mereka juga dipercayakan kepadamu dalam Tuhan. Ingatlah bahwa dalam Gereja Katolik, yang dikumpulkan dalam ikatan amal, kamu dipersatukan dengan Dewan Para Uskup - inilah kedekatan keempat - dan kamu harus menanggung di dalam dirimu perhatian seluruh Gereja, dengan murah hati membantu mereka yang sangat membutuhkan bantuan. Jagalah karunia yang akan kamu terima hari ini dengan penumpangan tangan kita semua para uskup.

Dengan penuh kasih jagalah seluruh kawanan domba di mana Roh Kudus menempatkanmu untuk memerintah Gereja Allah. Jagalah dalam nama Bapa, yang rupa-Nya kamu hadirkan; dalam nama Yesus Kristus, Putra-Nya, yang oleh-Nya kamu telah ditahbiskan sebagai guru, imam, dan gembala; dan dalam nama Roh Kudus yang memberi kehidupan kepada Gereja dan menopang kelemahan kita dengan kuasa-Nya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.