Bacaan
Ekaristi : Yer 1:4-9; Mat 5:13-16
Saudara-saudara
dan putra-putra,
Marilah
kita sedikit merenungkan apa tanggung jawab gerejawi yang luhur dari
saudara-saudara kita yang telah ditahbiskan ini. Tuhan kita Yesus Kristus yang
diutus oleh Bapa untuk menebus manusia, pada gilirannya, mengutus Dua Belas
Rasul ke dunia sehingga, penuh dengan kuasa Roh Kudus, mereka seharusnya
mewartakan Injil kepada segala bangsa, mengumpulkan segala bangsa di bawah satu
gembala, untuk menguduskan mereka dan menuntun mereka kepada keselamatan.
Untuk
melanggengkan pelayanan ini dari generasi ke generasi, rekan-rekan kerja ditambahkan
ke dalam Dua Belas Rasul tersebut, dengan penumpangan tangan kepada mereka
diteruskan karunia Roh yang diterima dari Kristus, yang memberikan kepenuhan
Sakramen Imamat. Dengan demikian, melalui suksesi para Uskup yang tak terputus
dalam Tradisi Gereja yang hidup, pelayanan utama ini dilestarikan dan karya
Sang Juruselamat berlanjut dan berkembang hingga zaman kita. Di dalam diri
Uskup, dikelilingi oleh para imamnya, hadir di tengah-tengahmu Tuhan sendiri,
Sang Imam Agung kekal.
Bahkan,
Kristuslah yang, dalam pelayanan Uskup, terus mewartakan Injil keselamatan dan
menguduskan orang-orang percaya, melalui Sakramen-Sakramen Iman. Kristuslah
yang, dalam kebapaan Uskup, meningkatkan anggota baru dalam tubuh-Nya, yaitu
Gereja. Kristuslah yang, dalam kebijaksanaan dan hikmat Uskup, membimbing Umat
Allah dalam perjalanan duniawi menuju kebahagiaan kekal.
Oleh
karena itu, sambutlah saudara-saudara kita ini dengan sukacita dan rasa syukur,
yang, dengan penumpangan tangan, hari ini kita para Uskup mengabungkan mereka
ke dalam Dewan Uskup.
Bagi
kamu, saudara-saudara yang terkasih, yang dipilih oleh Tuhan, renungkanlah
bahwa kamu telah dipilih di antara manusia dan untuk manusia; kamu telah
ditahbiskan bukan untuk dirimu sendiri, tetapi untuk perkara Allah. “Episkopat”
sebenarnya adalah nama sebuah pelayanan, bukan kehormatan, karena itu adalah
tugas Uskup untuk melayani alih-alih menguasai, sesuai dengan perintah Sang
Guru : "Yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling
muda dan pemimpin sebagai pelayan".
Wartakan
Sabda pada setiap kesempatan : menguntungkan atau tidak. Wartakan Sabda yang
sejati, bukan pidato yang membosankan yang tak dimengerti seorang pun. Wartakan
Sabda Allah. Ingat bahwa, menurut Petrus dalam Kisah Para Rasul, dua tugas
utama Uskup adalah doa dan pewartaan Sabda (bdk. 6:4) baru kemudian semua
[tugas] administratif lainnya. Namun, kedua hal ini adalah koloni. Melalui doa
dan persembahan kurban untuk umatmu, raihlah dari kepenuhan kekudusan Kristus
beraneka ragam kekayaan rahmat ilahi.
Dalam
Gereja yang dipercayakan kepadamu, jadilah penjaga yang setia dan penyalur
misteri Kristus; ditempatkan oleh Bapa sebagai kepala keluarga-Nya senantiasa
mengikuti teladan Sang Gembala yang baik, yang mengenal domba-domba-Nya dan dikenal
oleh mereka dan demi mereka tidak ragu-ragu untuk memberikan nyawa-Nya.
Dekatlah dengan umatmu. Tiga cara mendekat dari seorang Uskup <adalah> :
dekat dengan Allah dalam doa - inilah tugas pertama -; dekat dengan para imam
dalam Dewan Imam; dan dekat dengan umat. Jangan lupa bahwa kamu berasal,
dipilih dari kawanan domba. Jangan melupakan asal-usulmu, orang-orang yang
telah meneruskan iman kepadamu, yang memberimu jatidiri. Jangan mengingkari
Umat Allah.
Mengasihi
dengan cinta seorang bapa dan saudara semua orang yang dipercayakan Tuhan
kepadamu. Pertama-tama, para imam dan para diakon, para sejawatmu dalam
pelayanan; tetapi juga mengasihi orang miskin, orang yang tak berdaya dan semua
orang yang membutuhkan keramahan dan bantuan. Anjurkan umat untuk bekerja sama
dalam komitmen kerasulan dan dengarkan mereka dengan rela.
Dan
dengan giat berilah perhatian kepada semua orang yang bukan satu kandang dengan
domba Kristus, karena mereka juga dipercayakan kepadamu dalam Tuhan. Ingatlah
bahwa dalam Gereja Katolik, yang dikumpulkan dalam ikatan amal, kamu
dipersatukan dengan Dewan Para Uskup - inilah kedekatan keempat - dan kamu
harus menanggung di dalam dirimu perhatian seluruh Gereja, dengan murah hati
membantu mereka yang sangat membutuhkan bantuan. Jagalah karunia yang akan kamu
terima hari ini dengan penumpangan tangan kita semua para uskup.
Dengan
penuh kasih jagalah seluruh kawanan domba di mana Roh Kudus menempatkanmu untuk
memerintah Gereja Allah. Jagalah dalam nama Bapa, yang rupa-Nya kamu hadirkan;
dalam nama Yesus Kristus, Putra-Nya, yang oleh-Nya kamu telah ditahbiskan
sebagai guru, imam, dan gembala; dan dalam nama Roh Kudus yang memberi
kehidupan kepada Gereja dan menopang kelemahan kita dengan kuasa-Nya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.