Bacaan
Ekaristi : 1Sam. 8:4-7,10-22a; Mzm. 89:16-17,18-19; Mrk. 2:1-12.
Penyakit
jiwa perlu disembuhkan dan obatnya adalah memohon pengampunan. Itulah pokok
homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Jumat pagi, 17 Januari 2020, di Casa
Santa Marta, Vatikan.
Paus
Fransiskus menyampaikan homilinya dengan mengacu pada Bacaan Injil liturgi hari
itu (Mrk. 2:1-12) yang menceritakan mukjizat penyembuhan seorang lumpuh oleh
Yesus. Keempat orang yang menggotong orang lumpuh tersebut tidak dapat
membawanya kepada Yesus karena rumah yang disinggahi Yesus di Kapernaum penuh
sesak dengan orang banyak. Lalu mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh
itu terbaring, dari atap.
Paus
Fransiskus memberi perhatian pada kata-kata pertama Yesus : “Dosamu sudah
diampuni!". Yesus kemudian memerintahkannya untuk bangun, mengangkat tilam
dan pulang. Yesus, hamba Allah, kata Paus Fransiskus, menyembuhkan tetapi Ia
bukan manusia obat. Ia mengajar tetapi melebihi seorang guru dan dalam kisah
ini, Ia berfokus pada apa yang menjadi intisari.
Paus
Fransiskus mengatakan bahwa kesehatan jasmani adalah karunia yang harus kita
jaga, tetapi Tuhan mengajarkan kita juga harus menjaga kesehatan hati,
kesehatan rohani.
Bapa
Suci mengambil contoh-contoh lain untuk menunjukkan bahwa Yesus berfokus pada
yang merupakan intisari. Dalam kisah perempuan yang berdosa dan menangis, Yesus
berkata, "Dosamu telah diampuni". Tetapi menjadi pergunjingan orang-orang
yang hadir, kata Paus Fransiskus, karena ada nubuat, ada kekuatan. Demikian
juga, kepada orang sakit yang tidak pernah tiba di kolam tepat waktu untuk
disembuhkan, Yesus berkata, "Jangan berbuat dosa lagi".
Kepada
perempuan Samaria yang mengajukan begitu banyak pertanyaan, Yesus beralih
kepada apa yang menjadi intisari kehidupan. Paus Fransiskus mengatakan bahwa
"hubungan dengan Allah adalah intisari kehidupan". "Kita sering
melupakan hal ini seolah takut bertemu dengan Tuhan, dengan Allah". Bapa
Suci mengatakan kita melakukan banyak hal untuk kesehatan jasmani kita, kita
mempertimbangkan dokter dan obat-obatan, yang baik, kata Paus Fransiskus,
"tetapi apakah kita memikirkan kesehatan hati?"
Kata-kata
Yesus kepada orang lumpuh, kata Paus Fransiskus, dapat membantu kita dalam hal
ini. Yesus mengatakan kepadanya, "Hai anak-Ku, dosamu sudah
diampuni!". Paus Fransiskus mencatat bahwa kita sudah terbiasa dengan obat
pengampunan atas dosa-dosa, kesalahan-kesalahan kita dan apa pun yang mempermudah
serta kehilangan kekuatan dan kuasa nubuat Yesus ketika Ia berfokus pada yang
menjadi intisari. Dan hari ini Yesus mengatakan kepada kita masing-masing :
“Aku ingin mengampuni dosa-dosamu”.
Lebih
lanjut Paus Fransiskus menunjukkan bahwa mungkin seseorang tidak dapat
menemukan dosa-dosa yang harus diakukan karena "kurangnya kesadaran akan
dosa". Obat yang diperlukan untuk sembuh dari "dosa-dosa yang
berwujud", "penyakit jiwa", kata Paus Fransiskus, adalah pengampunan.
Sangat
sederhana ketika Yesus pergi ke intisari, kata Paus Fransiskus. Kesehatan tubuh
dan jiwa adalah intisarinya. Menjaga tubuh dan jiwa kita, beliau mengatakan,
kita pergi ke dokter yang dapat menyembuhkan kita, yang dapat mengampuni dosa-dosa
kita. Dialah Yesus yang datang untuk hal ini dan memberikan nyawa-Nya untuk hal
ini, kata Paus Fransiskus.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.