Dalam
Misa Pesta Pembaptisan Tuhan di Kapel Sistina, Vatikan, pada hari Minggu 12
Januari 2020, Paus Fransiskus menerimakan sakramen baptis kepada 32 anak (17
laki-laki, 15 perempuan) keluarga karyawan Vatikan dan diplomat yang
terakreditasi pada Takhta Suci yang lahir dalam beberapa minggu terakhir.
Bacaan
Ekaristi : Yes. 42:1-4,6-7; Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10; Kis. 10:34-38; Mat.
3:13-17.
Seperti
Yesus yang pergi untuk dibaptis, demikian juga kamu telah membawa anak-anakmu.
Yesus
menjawab Yohanes : “Demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak
Allah" (bdk. Mat 3:15). Membaptis seorang anak adalah sebuah tindakan
menggenapkan seluruh kehendak Allah. Dan mengapa? Karena dalam pembaptisan kita
memberi harta kepada anak itu, dalam pembaptisan kita memberi jaminan kepada
anak itu : Roh Kudus. Anak keluar dari pembaptisan dengan kekuatan Roh di dalam
dirinya : Roh yang akan menjaganya, membantunya sepanjang hidupnya. Inilah
sebabnya mengapa begitu penting untuk membaptis anak-anak, sehingga mereka
tumbuh dengan kekuatan Roh Kudus.
Inilah
pesan yang ingin saya berikan kepadamu hari ini. Kamu telah membawa anak-anakmu
hari ini [sehingga mereka memiliki] Roh Kudus di dalam dirinya. Dan uruslah
mereka agar bertumbuh dengan terang, dengan kekuatan Roh Kudus, melalui
katekese, pertolongan, pengajaran, teladan yang akan kamu berikan di rumah ...
Inilah pesannya.
Saya
tidak ingin mendesak apapun kepadamu, hanya sebuah peringatan. Anak-anak tidak
terbiasa datang ke [Kapel] Sistina, pertama kalinya! Mereka tidak terbiasa
terkurung di dalam lingkungan yang juga agak hangat. Dan mereka tidak terbiasa
berpakaian seperti ini, untuk pesta seindah hari ini. Mereka akan merasa
sedikit tidak nyaman pada saat tertentu. Dan seorang anak akan mulai [menangis]
... [tetapi] konser belum dimulai! Tetapi seorang anak akan mulai, lalu anak
yang lain ... Jangan marah; biarkan anak-anak menangis dan menjerit. Tetapi,
sebaliknya, jika anakmu menangis dan menjerit, mungkin karena ia merasa terlalu
panas : mengambil sesuatu dari dirinya, atau karena ia lapar : rawatlah dia, di
sini, ya, selalu dalam damai. Sesuatu yang saya ucapkan juga tahun lalu :
mereka memiliki dimensi "paduan suara": cukup bagi seorang anak untuk
memberikan nada "A" dan mereka semua mulai, dan konser akan terjadi.
Jangan marah. Sebuah homili yang indah ketika seorang anak menangis di dalam
gereja; sebuah homili yang indah. Buatlah ia merasa lebih baik, dan kita
lanjutkan.
Jangan
lupa : Kamu membawa Roh Kudus dalam diri anak-anak.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.