Bacaan
Ekaristi : Yer. 18:18-20; Mzm. 31:5-6,14,15-16; Mat. 20:17-28.
Bacaan
Pertama, sebuah perikop dari nabi Yeremia (18:18-20), benar-benar sebuah nubuat
tentang sengsara Tuhan. Apa yang dikatakan para musuh? "Ayo, mari kita
merintanginya ketika ia berbicara; janganlah memperhatikan seluruh
kata-katanya. Mari kita halangi jalannya. Tidak dikatakan : mari kita kalahkan
dia, bunuh dia, tidak; persulit hidupnya, siksa dia. Itulah penderitaan sang
nabi, tetapi di sana ada nubuat tentang Yesus.
Dalam
Bacaan Injil (Mat. 20:17-28), Yesus sendiri berbicara kepada kita tentang hal
ini : “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman
mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan”. Itu bukan sekedar
hukuman mati : ada lebih banyak. Ada penghinaan, kekejaman. Dan ketika ada
kekejaman dalam penganiayaan terhadap orang Kristiani, penganiayaan seseorang,
iblis ada di sana. Iblis memiliki dua gaya : rayuan, dengan janji-janji dunia,
seperti yang ingin dilakukannya dengan Yesus di padang gurun, merayu-Nya, dan
dengan rayuan untuk membuat-Nya mengubah rencana penebusan, dan, jika itu tidak
bekerja, kekejaman. Iblis tidak memiliki jangka menengah. Harga dirinya begitu
besar sehingga ia mencoba untuk menghancurkan dan menghancurkan, menikmati
kehancuran dengan kekejaman.
Mari
kita memikirkan penganiayaan dari begitu banyak orang kudus, begitu banyak
orang Kristiani yang tidak (hanya) terbunuh, tetapi mereka dibuat menderita dan
berusaha dengan segala cara untuk dipermalukan, sampai akhir hayat. Jangan
mengacaukan penganiayaan sosial, politik, dan keagamaan yang sederhana dengan
kekejaman iblis. Iblis mengamuk untuk menghancurkan. Mari kita memikirkan apokaliptik
: ia ingin melahap anak yang akan dilahirkan dari perempuan itu.
Dua
penjahat yang disalibkan bersama Yesus dihukum, disalibkan dan dibiarkan mati
dalam damai. Tidak ada yang menghina mereka; tidak ada yang tertarik.
Penghinaan itu hanya untuk Yesus, terhadap Yesus. Yesus berkata kepada para
Rasul bahwa Ia akan dijatuhi hukuman mati <dan> akan diolok-olok, disesah
<dan> disalibkan ... Mereka mengolok-olok-Nya. Dan cara untuk keluar dari
kekejaman iblis, dari kehancuran ini, adalah roh duniawi, apa yang diminta ibu
untuk anak-anaknya, anak-anak Zebedeus. Yesus berbicara tentang penghinaan,
yang merupakan takdir-Nya sendiri, dan di sana mereka meminta-Nya untuk
mempertunjukkan, kuasa. Kesombongan, roh duniawi tepatnya adalah cara yang
ditawarkan Iblis untuk meninggalkan Salib Kristus. Kepuasan seseorang, memiliki
karier, kesuksesan duniawi : semuanya adalah cara yang tidak Kristiani.
Semuanya adalah cara untuk menutupi Salib Yesus.
Semoga
Tuhan memberi kita rahmat untuk dapat membedakan di mana beradanya roh, yang
ingin menghancurkan kita dengan kekejaman, dan ketika roh yang sama ingin
menghibur kita dengan penampilan dunia, dengan kesombongan. Namun, jangan lupa
: ketika ada kekejaman, ada kebencian, balas dendam iblis yang kalah.
Demikianlah hingga hari ini di dalam Gereja. Marilah kita memikirkan banyak
umat Kristiani yang dianiaya dengan kejam. Pada hari-hari ini, surat kabar
berbicara tentang Asia Bibi : sembilan tahun di dalam penjara, penderitaan.
Inilah kekejaman iblis.
Semoga
Tuhan memberi kita rahmat untuk membedakan jalan Tuhan, yaitu Salib, jalan
dunia, yang adalah kesombongan, penampilan, rias wajah.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.