Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 Maret 2020 : KEMBALILAH KEPADA BAPAMU


Bacaan Ekaristi : Hos. 14:2-10; Mzm. 81:6c-8a,8bc-9,10-11ab,14,17; Mrk. 12:28b-34.


Ketika saya membaca atau mendengarkan perikop Nabi Hosea ini, yang kita dengar dalam Bacaan Pertama (Hos. 14:2-10) [yang mengatakan] : “Kembalilah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu”, ketika saya mendengarnya, terlintas dalam benak saya sebuah lagu ("Torna Piccina Mia") yang dinyanyikan Carlo Buti 75 tahun yang lalu, dan keluarga-keluarga Italia di Buenos Aires suka mendengarkannya : "Kembalilah kepada ayahmu, ia kembali akan menyanyikan lagu pengantar tidur untukmu". Kembalilah : tetapi Ayahmulah yang meminta kamu untuk kembali. Allah adalah Ayahmu; Ia bukan seorang hakim; Ia adalah Ayahmu : Kembalilah ke rumah, dengarkanlah, ayo”. Dan kenangan itu - saya masih kecil - segera membawa saya kepada Ayah dalam Injil Lukas bab 15, tentang Ayah itu dikatakan : "Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya", anak itu telah pergi membawa seluruh uang dan telah memboroskannya. Namun, jika ia melihatnya dari jauh, itu karena ia sedang menunggunya. Ia akan naik ke teras - berapa kali sehari! - selama berhari-hari, berbulan-bulan, mungkin, bertahun-tahun menunggu anaknya. Ia melihatnya dari jauh. Kembalilah kepada ayahmu, kembalilah kepada ayahmu. Ia sedang menunggumu. Kelembutan Allah berbicara kepada kita, terutama dalam masa Prapaskah. Inilah saatnya untuk masuk ke dalam diri kita dan mengingat Bapa dan kembali kepada ayah.


"Tidak, Bapa, aku malu untuk kembali karena ... Engkau tahu Bapa, aku telah membuat begitu banyak ..., aku sudah melakukan banyak ...”. Apa yang dikatakan Tuhan? “Kembalilah. Aku akan memulihkanmu dari penyelewengan, Aku akan mengasihimu dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari padamu. Aku akan seperti embun bagimu, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar". Kembali kepada Bapamu yang menunggumu. Allah yang lembut akan memulihkan kita; Ia akan memulihkan kita dari banyak, banyak luka kehidupan dan banyak hal buruk yang telah kita lakukan. Setiap orang memilikinya!

Namun, pikirkanlah hal ini : kembali kepada Allah berarti kembali kepada sebuah pelukan, kepada pelukan Bapa. Dan pikirkanlah janji lain yang dibuat Yesaya : "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju". Ia mampu mengubah rupa diri kita, Ia mampu mengubah hati kita, tetapi perlu untuk mengambil langkah pertama : kembali. Kembali kepada Allah bukanlah pergi kepada Allah, tidak : kembali kepada Allah berarti pulang.

Dan Masa Prapaskah senantiasa menunjukkan pertobatan hati ini, yang dalam kebiasaan Kristiani, diwujudkan dalam Sakramen Tobat. Tetapi Masa Prapaskah adalah masa untuk - saya tidak tahu apakah harus "menyesuaikan cerita", saya tidak suka itu -  memperkenankan Allah memutihkan kita, Allah memurnikan kita, Allah memeluk kita.

Saya tahu bahwa kebanyakan kamu pergi ke pengakuan dosa menjelang Paskah untuk kembali bertemu Allah. Namun, banyak yang akan mengatakan kepada saya hari ini : "Tetapi, Bapa, di mana aku dapat menemukan seorang imam, seorang bapa pengakuan, karena kami tidak dapat meninggalkan rumah? Dan aku ingin berdamai dengan Tuhan, aku ingin Ia memelukku, agar Ayahku memelukku ... Apa yang bisa kulakukan jika aku tidak dapat menemukan seorang imam?" Lakukanlah apa yang dikatakan Katekismus; Katekismus sangat jelas: jika kamu tidak menemukan seorang imam untuk mendengarkan pengakuanmu, berbicaralah dengan Allah, Ia adalah Bapamu, dan katakanlah yang sebenarnya kepada-Nya, "Tuhan, aku telah melakukan ini, dan itu, dan itu ... aku minta maaf", dan mohonkanlah pengampunan kepada-Nya dengan segenap hati, dengan tindakan penyesalan dan berjanji kepada-Nya : "Setelah itu aku akan pergi ke pengakuan dosa, tetapi ampunilah aku sekarang". Dan kamu akan segera kembali kepada rahmat Allah. Seperti yang diajarkan oleh Katekismus, kamu sendiri dapat mendekati pengampunan Allah tanpa memiliki seorang imam. Pikirkanlah : inilah saatnya! Dan inilah saat yang tepat, saat yang layak. Dan tindakan penyesalan dilakukan dengan baik, dan jiwa kita akan menjadi seputih salju. Akan ada baiknya jika hari ini "kembali" ini bergema di telinga kita, "kembali kepada Ayahmu, kembali kepada Bapamu". Ia sedang menunggumu dan Ia akan merayakanmu.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.