Bacaan
Ekaristi : Kis. 2:14,22-32; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat. 28:8-15.
Bacaan
Injil hari ini menyajikan kepada kita sebuah pilihan sehari-hari, sebuah
pilihan manusiawi yang berlaku sejak hari itu : pilihan antara sukacita,
harapan akan kebangkitan Yesus, dan nostalgia kubur.
Para
perempuan berjalan maju untuk memberitakan (bdk. Mat 28:8) : Allah selalu
memulai dengan para perempuan, selalu. Mereka membuka jalan. Mereka tidak ragu
: mereka tahu; mereka telah melihat-Nya; mereka telah menjamah-Nya. Mereka juga
melihat kubur yang kosong. Memang benar bahwa para murid tidak dapat
mempercayainya dan berkata : "Tetapi para perempuan ini, mungkin, sedikit
terlalu berkhayal" ... Saya tidak tahu; mereka memiliki keraguan. Namun,
mereka yakin dan pada akhirnya, mereka menempuh jalan ini sampai hari ini :
Yesus bangkit; Ia hidup di antara kita (bdk. Mat 28:9-10).
Dan
kemudian, ada pilihan lain: lebih baik tidak hidup, dengan kubur yang kosong.
Kubur yang kosong ini akan membawa kita kepada banyak masalah. Dan keputusan
berikutnya adalah menyembunyikan fakta. Selalu sama : ketika kita tidak
mengabdi Allah, Tuhan, kita mengabdi mamon, uang. Kita ingat apa yang
dikatakan Yesus : ada dua tuan, Allah, dan mamon. Tidak dapat
mengabdi keduanya. Dan untuk keluar dari bukti ini, dari kenyataan ini, para
imam, para ahli Taurat memilih cara lain, yaitu dengan cara menawarkan mereka
uang dan mereka membayar : mereka membayar untuk membungkam (bdk. Mat 28:12-13)
- kesunyian kesaksian. Persis setelah Yesus wafat, salah seorang kepala pasukan
mengakui, ”Sungguh, orang ini adalah Putra Allah” (Mrk 15:39).
Hal-hal
yang buruk ini tidak dimengerti, mereka takut akan hidup mereka ... dan mereka
pergi kepada para imam, kepada para ahli Taurat. Dan mereka membayar : mereka
membayar keheningan mereka dan hal ini, saudara-saudari terkasih, bukanlah
suap: ini adalah murni korupsi, korupsi dalam keadaan murni. Jika kamu tidak
mengakui Yesus Kristus, Tuhan, pikirkan mengapa : di mana meterai kuburmu; di
mana korupsi. Memang benar bahwa banyak orang tidak mengaku Yesus karena mereka
tidak mengenal-Nya, karena kita belum memberitakan-Nya secara masuk akal, dan
inilah kesalahan kita. Namun, ketika jalan ini diambil di hadapan bukti, itu
adalah jalan iblis, jalan korupsi. Kamu membayar dan diam. Hari ini juga, dalam
menghadapi kedatangan - marilah kita mengharapkannya segera - akhir pandemi
ini, ada pilihan yang sama : entah pertaruhan kita untuk kehidupan, untuk
kebangkitan orang-orang, atau untuk uang allah : kembali ke kubur kelaparan,
perbudakan, perang, pabrik senjata, anak-anak tanpa pendidikan ... kubur ada di
sana.
Semoga
Tuhan selalu membantu kita - entah dalam kehidupan pribadi kita, entah dalam
kehidupan sosial kita - untuk memilih pemberitaan : pemberitaan yang merupakan
sebuah cakrawala, yang terbuka, selalu; yang menuntun kita untuk memilih
kebaikan bersama, dan tidak pernah jatuh ke dalam kubur mamon.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.