Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 April 2020 : DILAHIRKAN OLEH ROH


Bacaan Ekaristi : Kis. 4:23-31; Mzm. 2:1-3,4-6,7-9; Yoh. 3:1-8.


Orang ini, Nikodemus, adalah pemimpin orang Yahudi, seorang yang berwenang. Ia merasa perlu untuk pergi kepada Yesus. Dia pergi di waktu malam hari karena ia harus melakukan beberapa penyesuaian, karena orang-orang yang pergi untuk berbicara dengan Yesus tidak dihormati. Ia orang Farisi yang jujur, karena tidak semua orang Farisi jahat. Tidak, tidak, ada juga orang-orang Farisi yang jujur, dan ia ini salah satunya. Ia merasa cemas, karena ia adalah orang yang telah membaca para nabi dan tahu bahwa para nabi memaklumkan apa yang dilakukan Yesus. Ia merasa cemas dan pergi untuk berbicara dengan Yesus. "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah", - sebuah pengakuan, sampai titik tertentu. "Tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya". Dan ia berhenti. Ia berhenti sebelum "oleh karena itu". Jika saya mengatakan ini ... oleh karena itu! ... Dan Yesus menjawab. Ia menjawab dengan sulit dimengerti, karena ia, Nikodemus, tidak menyangka. Ia menjawab dengan gambaran kelahiran tersebut : jika seorang tidak dilahirkan dari atas, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Dan ia, Nikodemus, merasa bingung; ia tidak mengerti dan menerima jawaban Yesus secara harfiah. Tetapi bagaimana seorang bisa dilahirkan jika ia sudah dewasa, orang dewasa? Dilahirkan dari atas, dilahirkan dari Roh adalah lompatan pengakuan yang harus dilakukan Nikodemus dan ia tidak tahu bagaimana melakukannya, karena Roh tidak dapat diduga. Definisi Roh yang diberikan Yesus di sini menarik : ”Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh", yaitu, bebas. Orang yang memperkenankan dirinya dibawa dari satu sisi ke sisi lain oleh Roh Kudus : inilah kebebasan Roh. Dan orang yang melakukan hal ini adalah orang yang taat dan di sini kita berbicara tentang ketaatan pada Roh.


Menjadi orang Kristiani bukan sekadar mematuhi Perintah-perintah : ya, kita harus melakukannya; ini benar. Namun, jika kamu berhenti di situ, kamu bukan orang Kristiani yang baik. Menjadi orang Kristiani yang baik berarti memperkenankan Roh masuk ke dalam dirimu dan membawamu, membawamu ke mana pun yang Ia kehendaki. Sering kali, dalam kehidupan Kristiani kita, kita berhenti, seperti Nikodemus, dalam menghadapi "oleh karena itu", kita tidak tahu langkah apa yang harus diambil, kita tidak tahu bagaimana melakukannya, atau kita tidak memiliki kepercayaan pada Allah untuk mengambil langkah ini dan memperkenankan Roh masuk. Lahir baru berarti memperkenankan Roh memasuki diriku dan bahwa Rohlah yang membimbingku dan bukan aku dan di sini, bebas, dengan kebebasan Roh ini, yang tidak pernah diketahui ke mana kita pada akhirnya.

Ketika Roh datang, para Rasul, yang berada di Ruang Atas, pergi untuk berkhotbah dengan keberanian itu, dengan mampu mengambil resiko itu ... mereka tidak tahu bahwa hal ini akan terjadi, dan mereka melakukannya karena Roh membimbing mereka. Orang Kristiani tidak boleh berhenti hanya untuk mematuhi Perintah-perintah : ya, ia harus melakukannya, tetapi ia harus melangkah lebih jauh, menuju kelahiran yang baru ini, yaitu kelahiran dalam Roh, yang memberinya kebebasan Roh. Itulah yang terjadi pada jemaat Kristiani dalam Bacaan Pertama ini, setelah Yohanes dan Petrus kembali dari interogasi yang dilakukan oleh para imam. Mereka pergi kepada saudara-saudara mereka di dalam jemaat ini dan menunjukkan semua yang telah dikatakan mereka kepada para pemimpin Yahudi, para imam dan para tua-tua. Dan ketika jemaat mendengar semua ini, mereka semua bersama-sama, agak takut. Dan apa yang mereka lakukan? Mereka berdoa. Mereka tidak berhenti pada langkah kehati-hatian. “Tidak, sekarang kita melakukan hal ini, kita menjadi sedikit lebih tenang .. "Tidak. Mereka berdoa, sehingga Rohlah yang mengatakan kepada mereka apa yang harus mereka lakukan. Mereka melambungkan suara mereka kepada Allah dengan berkata : "Tuhan!" dan mereka berdoa. Doa yang indah ini di saat yang gelap, di saat ketika mereka harus mengambil keputusan dan tidak tahu harus berbuat apa. Mereka ingin dilahirkan dari Roh; mereka membuka hati mereka kepada Roh, agar Ia dapat mengatakannya kepada mereka. Dan mereka meminta tolong : "Tuhan, Herodes, Pontius Pilatus dengan bangsa-bangsa dan orang-orang Israel bersekutu melawan Roh Kudus dan Yesus", mereka menceritakan sejarah dan berkata, "Tuhan, lakukanlah sesuatu!" Dan sekarang, Tuhan, lihatlah ancaman mereka, "orang-orang dari kelompok imam", dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu untuk mengucapkan sabda-Mu dengan penuh keberanian" - mereka memohonkan keberanian, keberanian agar tidak takut - "seraya Engkau mengulurkan tangan-Mu untuk menyembuhkan, serta tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban dilakukan melalui nama Yesus hamba-Mu yang kudus”. “Dan ketika mereka berdoa, tempat mereka berkumpul bersama terguncang; dan mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mengucapkan sabda Allah dengan berani”. Pentakosta kedua terjadi di sini.

Dalam menghadapi berbagai kesulitan, dalam menghadapi pintu-pintu yang terkunci, sehingga mereka tidak tahu bagaimana untuk berjalan maju, mereka pergi kepada Tuhan, mereka membuka hati mereka serta Roh datang dan memberi mereka apa yang mereka butuhkan dan mereka pergi untuk berkhotbah, dengan keberanian, dan maju. Inilah dilahirkan dari Roh; ini bukan berhenti pada “oleh karena itu”, pada “oleh karena itu” hal-hal yang selalu saya lakukan, pada “oleh karena itu” melampaui Perintah, pada “oleh karena itu” melampaui kebiasaan keagamaan : tidak! Inilah dilahirkan kembali. Dan bagaimana kita bersiap untuk dilahirkan kembali? Dengan doa - doa adalah apa yang membuka pintu bagi Roh dan memberikan kita kebebasan ini, keberanian ini, keberanian Roh Kudus ini, di mana kita tidak akan pernah tahu ke mana Ia akan menuntun kita, Roh semata.

Semoga Tuhan membantu kita untuk selalu terbuka kepada Roh, karena Dialah yang membawa kita maju dalam kehidupan pelayanan kita kepada Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.