Bacaan Ekaristi : Yeh. 37:21-28; Yer. 31:10,11-12ab,13; Yoh.
11:45-56.
“Dalam
masa-masa yang bergejolak, sulit dan menyakitkan ini, orang-orang memiliki
kemungkinan melakukan satu atau lain hal, kebanyakan hal yang baik”, kata Paus
Fransiskus mengawali Misa harian Sabtu pagi, 4 April 2020, di kapel Casa Santa
Marta, Vatikan. Beliau mengakui ada juga beberapa kemungkinan beberapa orang
"barangkali mendapatkan gagasan untuk melakukan sesuatu yang tidak begitu
baik, mengambil keuntungan dari situasi, mendapatkan keuntungan pribadi
daripadanya". “Hari ini kita berdoa agar Tuhan sudi memberikan hati nurani
yang jujur dan jernih kepada semua orang, agar tanpa rasa malu mereka dapat
memperkenankan Allah memandang mereka”.
Dalam
homilinya, Paus Fransiskus menjelaskan bagaimana pencobaan bekerja dalam diri
kita, menggunakan para ahli Taurat dan imam besar dalam Bacaan Injil hari itu
sebagai contoh (Yoh 11:45-58). Pencobaan dimulai dengan sedikit
perasaan gelisah, Paus Fransiskus menjelaskan. Dalam kasus para imam kepala,
kegelisahan dimulai dengan Yohanes Pembaptis. Tetapi karena ia tidak
menimbulkan reaksi, mereka meninggalkannya sendirian. Tetapi kemudian datanglah
Yesus, yang ditunjukkan oleh Yohanes. “Ia mulai melakukan tanda-tanda dan
berbagai mukjizat, tetapi terutama berbicara kepada orang-orang. Dan mereka
mengerti, dan mengikuti-Nya. Tetapi Yesus tidak selalu mematuhi hukum. Inilah
yang membuat mereka sangat gelisah”.
Kemudian
pencobaan dimulai. Kadang-kadang pertanyaan yang mereka tujukan kepada Yesus
membuat mereka tercengang akan hikmat-Nya, seperti dalam kasus perempuan yang
memiliki tujuh suami (bdk. Mat 22:23-34). Di lain waktu mereka dipermalukan,
seperti dalam kasus perempuan yang kedapatan sedang berbuat zinah (bdk. Yoh
8:1-11). Ketika hal itu tidak berhasil, mereka mengirim para prajurit untuk
menangkap-Nya. Bahkan mereka terpesona dengan apa yang dikatakan Yesus, Paus
Fransiskus mengingatkan. Beberapa orang percaya kepada Yesus, yang lainnya
melaporkan-Nya kepada pihak berwenang.
Akhirnya
sampai pada intinya, kata Paus Fransiskus, bahwa para imam kepala harus membuat
keputusan untuk menyingkirkan Yesus. “‘Ia sangat berbahaya sehingga kita harus
membuat keputusan. Apa yang seharusnya kita lakukan? Orang ini melakukan banyak
tanda' - mereka mengenali berbagai mukjizat - 'jika kita terus membiarkan-Nya,
semua orang akan percaya kepada-Nya. Itu berbahaya. Mereka akan mengikuti-Nya
dan mereka akan memisahkan diri dari kita' - orang-orang tidak terikat pada
mereka - 'orang-orang Romawi akan datang dan menghancurkan Bait Suci kita dan
bangsa kita'. Ada beberapa kebenaran di sini, tetapi bukan segenap kebenaran.
Sebuah pembenaran".
Paus
Fransiskus kemudian menjabarkan bagaimana proses yang bekerja dalam diri para
pemimpin zaman Yesus ini adalah "model tentang bagaimana pencobaan bekerja
di dalam diri kita". Pencobaan dimulai dengan "keinginan atau gagasan
kecil". Lalu "semakin kuat", lalu "mulai menjangkiti orang
lain". Pada akhirnya, "kita membenarkan diri". Pembenaran
diperlukan untuk menenangkan diri kita, kata Paus Fransiskus.
Ada
obat penawar untuk proses tersebut, lanjut Paus Fransiskus. Obat penawar berupa
"mengenali proses ini di dalam diri kita ... proses yang mengubah hati
kita ini, dari baik menjadi buruk" ... "Pencobaan jarang datang
sekaligus", kata Paus Fransiskus. Iblis biasanya mengambil jalan ini
dengan diri kita.
“Ketika
kita menyadari bahwa kita ada dalam dosa ... kita harus pergi dan memohon
pengampunan dari Tuhan. Inilah langkah pertama yang harus kita ambil. Maka kita
[seharusnya bertanya pada diri sendiri], ‘Bagaimana aku bisa jatuh ke dalam hal
ini? Bagaimana proses ini dimulai dalam jiwaku? Bagaimana proses ini
berkembang? Siapa yang telah menjangkitiku? Pada akhirnya, bagaimana aku
membenarkan diriku agar jatuh?".
Sebelum
mengakhiri homilinya, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa kehidupan Yesus
"senantiasa menjadi teladan bahwa apa yang terjadi pada Yesus juga akan
terjadi pada diri kita". Doa penutupnya dipanjatkan kepada Roh Kudus.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.