Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI KAMIS PUTIH DI BASILIKA SANTO PETRUS (VATIKAN) 9 April 2020 : EKARISTI, PELAYANAN DAN PENGURAPAN


Bacaan Ekaristi : Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15.


Ekaristi, Pelayanan, Pengurapan. Kenyataan yang kita jalani hari ini dalam liturgi ini adalah Tuhan ingin tinggal bersama kita dalam Ekaristi. Dan kita senantiasa menjadi tabernakel Tuhan. Kita membawa Tuhan bersama diri kita; sampai-sampai Ia sendiri memberitahu kita bahwa jika kita tidak makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya, kita tidak akan memasuki Kerajaan Surga. Inilah misteri roti dan anggur Tuhan bersama kita, dalam kita, dalam diri kita.

Pelayanan. Sikap ini adalah syarat untuk memasuki Kerajaan Surga. Ya, melayani semua orang, tetapi Tuhan, dalam perbincangan yang dilakukan-Nya dengan Petrus (bdk. Yoh 13:6-9), membuatnya mengerti bahwa untuk memasuki Kerajaan Surga, kita harus memperkenankan Tuhan melayani kita, bahwa Sang Hamba Allah adalah pelayan kita. Dan hal ini sulit dipahami. Jika aku tidak memperkenankan Tuhan menjadi pelayanku, tidak memperkenankan Tuhan membasuhku, membuatku tumbuh, mengampuniku, aku tidak akan memasuki Kerajaan Surga.

Dan imamat. Hari ini saya ingin dekat dengan para imam. Mereka semua - dari yang terakhir ditahbiskan hingga Paus, kita semua adalah para imam. Para uskup, semuanya ... Kita diurapi, diurapi oleh Tuhan; diurapi untuk mempersembahkan Ekaristi, diurapi untuk melayani.

Hari ini kita tidak melakukan Misa Krisma. Saya berharap kita dapat melakukannya sebelum Pentakosta, kalau tidak kita harus menundanya sampai tahun depan. Tetapi saya tidak dapat memperkenankan Misa ini berlalu tanpa menyebut para imam. Para imam yang mempersembahkan hidup mereka untuk Tuhan, para imam yang adalah para pelayan. Dalam hari-hari ini, lebih dari enam puluh orang imam meninggal dunia di sini, di Italia, dalam merawat orang-orang sakit di rumah sakit, dan juga bersama para dokter, para perawat ... Mereka adalah "orang-orang kudus pintu sebelah", para imam yang menyerahkan hidup mereka dengan melayani.

Dan saya memikirkan mereka nun jauh di sana. Hari ini saya menerima surat dari seorang imam, imam penjara nun jauh di sana, yang menceritakan bagaimana ia menjalani Pekan Suci ini bersama para tahanan. Seorang Fransiskan.

Para imam yang pergi jauh untuk membawa Injil dan meninggal di sana. Seorang uskup mengatakan bahwa hal pertama yang ia lakukan, ketika ia tiba di pos-pos misi ini, adalah pergi ke kuburan, ke makam para imam yang meninggal di sana, masih muda, karena wabah lokal [penyakit lokal] : mereka tidak siap, mereka tidak punya antibodi. Tidak ada yang tahu namanya. Para imam yang tak dikenal.

Para pastor paroki pedesaan, yang adalah pastor paroki dari empat, lima, tujuh desa, di pegunungan, dan pergi dari desa ke desa, yang mengenal umat ... Suatu kali, salah seorang dari mereka mengatakan kepada saya bahwa ia tahu nama seluruh umat di desa-desa itu. “Sungguh?”, saya katakan kepadanya. Dan ia berkata kepada saya : "Bahkan nama anjing-anjing!". Mereka semua tahu. Kedekatan imami. Bagus, para imam yang baik.

Hari ini saya memasukkanmu dalan hati saya dan saya membawamu ke altar. Para imam yang difitnah. Sering kali ini terjadi hari ini. Mereka tidak dapat pergi ke jalanan karena hal-hal buruk yang dikatakan terhadap mereka, mengacu pada drama yang telah kita alami dengan penemuan para imam yang melakukan hal-hal yang buruk. Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak dapat meninggalkan rumah dengan klerus karena mereka dihina; dan mereka berjalan terus.

Para imam yang berdosa, yang bersama dengan para uskup dan Paus, orang yang berdosa, tidak lupa untuk memohon pengampunan. Dan belajar untuk mengampuni, karena mereka tahu bahwa mereka perlu memohon pengampunan dan mengampuni. Kita semua adalah orang-orang berdosa. Para imam yang menderita krisis, yang tidak tahu harus berbuat apa, berada dalam kegelapan ...

Hari ini kamu semua, saudara imam, berada bersama saya di altar. Kamu yang dikuduskan, saya hanya memberitahumu satu hal : jangan keras kepala, seperti Petrus. Perkenankan kakimu dibasuh. Tuhan adalah Pelayanmu, Ia dekat denganmu untuk memberimu kekuatan, untuk membasuh kakimu.

Maka, dengan kesadaran akan kebutuhan untuk dibasuh, jadilah para pengampun yang luar biasa! Mengampuni! Hati yang besar memiliki kelimpahan pengampunan. Inilah ukuran yang dengannya kita akan diukur. Karena kamu telah mengampuni, kamu akan diampuni : ukuran yang sama. Jangan takut untuk mengampuni. Terkadang ada keraguan ... Lihatlah Kristus [lihatlah Salib]. Ada pengampunan semua orang di sana.

Beranilah; juga dalam mengambil resiko, dalam mengampuni, guna menghibur. Dan jika kamu tidak dapat memberikan pengampunan sakramental pada saat itu, setidaknya berikan penghiburan bagi seorang saudara yang menemani dan membiarkan pintu terbuka [bagi orang itu] untuk pulang.

Saya bersyukur kepada Allah atas rahmat imamat, kita semua [bersyukur]. Saya bersyukur kepada Allah karena kamu, para imam. Yesus mengasihimu! Ia hanya meminta kamu memperkenankan kakimu dibasuh.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.