Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 12 Mei 2020 : KEDAMAIAN YANG DIBERIKAN YESUS


Bacaan Ekaristi : Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a.


Sebelum berpisah, Tuhan memberi salam kepada murid-murid-Nya dan memberi <mereka> karunia kedamaian (bdk. Yoh 14:27-31), damai sejahtera Tuhan: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (ayat 27). Bukan tentang kedamaian universal, kedamaian tanpa perang, yang selalu kita inginkan, tetapi kedamaian hati, kedamaian jiwa, kedamaian yang kita miliki di dalam diri kita masing-masing. Dan Tuhan memberikannya, tetapi Ia menekankan: “tidak seperti yang diberikan dunia” (ayat 27). Bagaimana dunia memberikan kedamaian dan bagaimana Tuhan memberikan kedamaian? Apakah kedamaian mereka yang berbeda? Iya. Dunia memberimu "kedamaian batin", kita sedang berbicara tentang hal ini, kedamaian kehidupanmu, hidupmu dengan "hati dalam damai". Dunia memberimu kedamaian batin sebagai kepunyaanmu, sebagai sesuatu yang menjadi milikmu dan mengasingkanmu dari orang lain, dunia membuatmu tetap berada dalam dirimu sendiri; dunia merupakan perolehanmu : aku memiliki kedamaian. Dan, tanpa disadari, kamu menutup diri dalam kedamaian itu, sedikit kedamaian untukmu, untuk kita, untuk kita masing-masing; kedamaian semata, kedamaian yang membuatmu tenang, juga bahagia. Dan dalam ketenangan ini, dalam kebahagiaan ini kamu sedikit tertidur, kedamaian tersebut membiusmu dan membuatmu tetap bersama dirimu dalam ketenangan tertentu. Agak egois : kedamaian untukku; tertutup dalam diriku. Demikianlah dunia memberikannya (bdk. ayat 27). Suatu kedamaian yang mahal karena kamu harus terus-menerus mengubah "sarana kedamaian" : ketika sesuatu yang membangkitkan kegairahanmu, ketika sesuatu yang memberimu kedamaian berakhir, kamu harus menemukan yang lain ... Biayanya mahal karena sifatnya sementara dan gersang.


Sebaliknya, kedamaian yang diberikan Yesus adalah sesuatu yang berbeda. Kedamaian yang membuatmu bergerak: kedamaian yang tidak mengasingkanmu, kedamaian yang membuatmu bergerak, kedamaian yang membuatmu pergi kepada orang lain, kedamaian yang menciptakan komunitas, kedamaian yang menciptakan komunikasi. Kedamaian dunia mahal; kedamaian Yesus cuma-cuma, kedamaian Yesus gratis; kedamaian Yesus adalah karunia Tuhan : kedamaian Tuhan. Kedamaian Yesus berlimpah; selalu membawamu maju. Sebuah contoh dari Injil yang membuat saya berpikir bagaimana kedamaian dunia, adalah orang yang memiliki lumbung yang penuh dan panen tahun itu tampaknya berlimpah serta ia berpikir : “Tetapi aku harus mendirikan lumbung-lumbung yang lebih besar, lumbung-lumbung lain untuk menyimpan ini dan kemudian aku akan tenang ... inilah ketenanganku, dengan ini aku bisa hidup dengan tenang.". "Hai engkau orang bodoh", kata Tuhan, pada malam ini juga kamu akan mati" (bdk. Luk 12:13-21). Kedamaian yang melekat, yang tidak membukakan pintu alam baka bagimu. Sebaliknya, kedamaian Tuhan terbuka, ke mana pun Ia pergi, kedamaian Tuhan terbuka ke arah langit, terbuka menuju Surga.

Saya pikir itu akan membantu kita untuk sedikit berpiki : apa kedamaianku; di mana aku menemukan kedamaian? Dalam banyak hal, dalam kesejahteraan, dalam perjalanan - tetapi sekarang, hari ini kita tidak dapat melakukan perjalanan - dalam kepemilikan, dalam banyak hal, atau apakah aku menemukan kedamaian sebagai karunia Tuhan? Apakah aku harus membayar untuk kedamaian atau apakah aku menerimanya gratis dari Tuhan? Bagaimana kedamaianku? Apakah aku marah ketika aku kekurangan sesuatu? Ini bukan kedamaian Tuhan. Ini adalah salah satu ujian. Apakah aku tenang dalam kedamaianku? Apakah aku “tertidur”? <Jika demikian>, itu bukan kedamaian Tuhan. Apakah aku dalam damai dan ingin berkomunikasi dengan orang lain dan mengemukakan sesuatu? Itulah kedamaian Tuhan! Apakah kedamaian itu tetap bersamaku juga di saat-saat yang mengerikan dan sulit? <Lalu> kedamaian Tuhan. Dan kedamaian Tuhan juga berlimpah bagiku karena penuh harapan, yaitu, kedamaian Tuhan memandang ke surga.

Kemarin - saya minta maaf jika saya mengatakan hal-hal ini tetapi itu adalah hal-hal kehidupan yang baik bagi saya - kemarin saya menerima surat dari seorang imam, seorang imam yang baik, yang sangat baik, dan ia mengatakan kepada saya bahwa saya berbicara sedikit tentang Surga, bahwa saya harus berbicara lebih banyak tentangnya. Dan ia benar; ia benar. Oleh karena itu hari ini saya ingin menekankan hal ini : bahwa kedamaian, kedamaian yang diberikan Yesus kepada kita ini, adalah kedamaian untuk sekarang dan untuk masa depan. Kedamaian itu adalah untuk mulai menghidupkan Surga, dengan kelimpahan Surga. Kedamaian itu bukan pembiusan. Kedamaian lainnya : kamu membius diri dengan hal-hal dunia dan ketika dosis pembiusan ini selesai, kamu mengambil kedamaian lainnya, dan lainnya dan lainnya ... <Tuhan> adalah kedamaian yang pasti, berlimpah dan juga memapar. Kedamaian itu tidak narsis, karena selalu memandang ke arah Tuhan. Kedamaian lainnya memandangmu, kedamaian tersebut agak narsis.

Semoga Tuhan memberi kita kedamaian penuh harapan ini, yang membuat kita berlimpah, yang membuat kita komunikatif dengan orang lain, yang menciptakan komunitas dan yang selalu melihat kedamaian surga yang pasti.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.