Bacaan
Ekaristi : Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a.
Sebelum
berpisah, Tuhan memberi salam kepada murid-murid-Nya dan memberi <mereka>
karunia kedamaian (bdk. Yoh 14:27-31), damai sejahtera Tuhan: “Damai sejahtera
Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (ayat 27). Bukan
tentang kedamaian universal, kedamaian tanpa perang, yang selalu kita inginkan,
tetapi kedamaian hati, kedamaian jiwa, kedamaian yang kita miliki di dalam diri
kita masing-masing. Dan Tuhan memberikannya, tetapi Ia menekankan: “tidak
seperti yang diberikan dunia” (ayat 27). Bagaimana dunia memberikan kedamaian
dan bagaimana Tuhan memberikan kedamaian? Apakah kedamaian mereka yang berbeda?
Iya. Dunia memberimu "kedamaian batin", kita sedang berbicara tentang
hal ini, kedamaian kehidupanmu, hidupmu dengan "hati dalam damai".
Dunia memberimu kedamaian batin sebagai kepunyaanmu, sebagai sesuatu yang
menjadi milikmu dan mengasingkanmu dari orang lain, dunia membuatmu tetap
berada dalam dirimu sendiri; dunia merupakan perolehanmu : aku memiliki
kedamaian. Dan, tanpa disadari, kamu menutup diri dalam kedamaian itu, sedikit
kedamaian untukmu, untuk kita, untuk kita masing-masing; kedamaian semata,
kedamaian yang membuatmu tenang, juga bahagia. Dan dalam ketenangan ini, dalam
kebahagiaan ini kamu sedikit tertidur, kedamaian tersebut membiusmu dan
membuatmu tetap bersama dirimu dalam ketenangan tertentu. Agak egois :
kedamaian untukku; tertutup dalam diriku. Demikianlah dunia memberikannya (bdk.
ayat 27). Suatu kedamaian yang mahal karena kamu harus terus-menerus mengubah
"sarana kedamaian" : ketika sesuatu yang membangkitkan kegairahanmu,
ketika sesuatu yang memberimu kedamaian berakhir, kamu harus menemukan yang
lain ... Biayanya mahal karena sifatnya sementara dan gersang.
Sebaliknya,
kedamaian yang diberikan Yesus adalah sesuatu yang berbeda. Kedamaian yang
membuatmu bergerak: kedamaian yang tidak mengasingkanmu, kedamaian yang
membuatmu bergerak, kedamaian yang membuatmu pergi kepada orang lain, kedamaian
yang menciptakan komunitas, kedamaian yang menciptakan komunikasi. Kedamaian
dunia mahal; kedamaian Yesus cuma-cuma, kedamaian Yesus gratis; kedamaian Yesus
adalah karunia Tuhan : kedamaian Tuhan. Kedamaian Yesus berlimpah; selalu
membawamu maju. Sebuah contoh dari Injil yang membuat saya berpikir bagaimana
kedamaian dunia, adalah orang yang memiliki lumbung yang penuh dan panen tahun
itu tampaknya berlimpah serta ia berpikir : “Tetapi aku harus mendirikan
lumbung-lumbung yang lebih besar, lumbung-lumbung lain untuk menyimpan ini dan
kemudian aku akan tenang ... inilah ketenanganku, dengan ini aku bisa hidup
dengan tenang.". "Hai engkau orang bodoh", kata Tuhan, pada malam
ini juga kamu akan mati" (bdk. Luk 12:13-21). Kedamaian yang melekat, yang
tidak membukakan pintu alam baka bagimu. Sebaliknya, kedamaian Tuhan terbuka,
ke mana pun Ia pergi, kedamaian Tuhan terbuka ke arah langit, terbuka menuju
Surga.
Saya
pikir itu akan membantu kita untuk sedikit berpiki : apa kedamaianku; di mana
aku menemukan kedamaian? Dalam banyak hal, dalam kesejahteraan, dalam
perjalanan - tetapi sekarang, hari ini kita tidak dapat melakukan perjalanan -
dalam kepemilikan, dalam banyak hal, atau apakah aku menemukan kedamaian
sebagai karunia Tuhan? Apakah aku harus membayar untuk kedamaian atau apakah
aku menerimanya gratis dari Tuhan? Bagaimana kedamaianku? Apakah aku marah
ketika aku kekurangan sesuatu? Ini bukan kedamaian Tuhan. Ini adalah salah satu
ujian. Apakah aku tenang dalam kedamaianku? Apakah aku “tertidur”? <Jika
demikian>, itu bukan kedamaian Tuhan. Apakah aku dalam damai dan ingin
berkomunikasi dengan orang lain dan mengemukakan sesuatu? Itulah kedamaian Tuhan!
Apakah kedamaian itu tetap bersamaku juga di saat-saat yang mengerikan dan
sulit? <Lalu> kedamaian Tuhan. Dan kedamaian Tuhan juga berlimpah bagiku
karena penuh harapan, yaitu, kedamaian Tuhan memandang ke surga.
Kemarin
- saya minta maaf jika saya mengatakan hal-hal ini tetapi itu adalah hal-hal
kehidupan yang baik bagi saya - kemarin saya menerima surat dari seorang imam,
seorang imam yang baik, yang sangat baik, dan ia mengatakan kepada saya bahwa
saya berbicara sedikit tentang Surga, bahwa saya harus berbicara lebih banyak
tentangnya. Dan ia benar; ia benar. Oleh karena itu hari ini saya ingin
menekankan hal ini : bahwa kedamaian, kedamaian yang diberikan Yesus kepada
kita ini, adalah kedamaian untuk sekarang dan untuk masa depan. Kedamaian itu
adalah untuk mulai menghidupkan Surga, dengan kelimpahan Surga. Kedamaian itu
bukan pembiusan. Kedamaian lainnya : kamu membius diri dengan hal-hal dunia dan
ketika dosis pembiusan ini selesai, kamu mengambil kedamaian lainnya, dan
lainnya dan lainnya ... <Tuhan> adalah kedamaian yang pasti, berlimpah
dan juga memapar. Kedamaian itu tidak narsis, karena selalu memandang ke arah
Tuhan. Kedamaian lainnya memandangmu, kedamaian tersebut agak narsis.
Semoga
Tuhan memberi kita kedamaian penuh harapan ini, yang membuat kita berlimpah,
yang membuat kita komunikatif dengan orang lain, yang menciptakan komunitas dan
yang selalu melihat kedamaian surga yang pasti.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.