Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 13 Mei 2020 : "TINGGAL" YANG TIMBAL BALIK


Bacaan Ekaristi : Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8.

Tuhan kembali ke "tinggal di dalam Aku"-Nya, dan mengatakan kepada kita : "Kehidupan Kristiani harus tinggal di dalam Aku" - tinggal (bdk. Yoh 15:1-8). Dan di sini Ia menggunakan gambaran pokok anggur, karena ranting-rantingnya tinggal di dalam pokok anggur. Dan tinggal ini bukan tinggal yang pasif, jatuh tertidur di dalam Tuhan : ini akan mungkin, mungkin, "tidur yang penuh kebahagiaan", tetapi bukan ini. Tinggal ini adalah tinggal yang aktif; tinggal ini juga timbal balik, mengapa? Karena Ia berkata: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” (ayat 4). Ia juga tinggal di dalam kita, bukan hanya kita di dalam Dia. Sebuah tinggal yang timbal balik. Di bagian lain, Ia berkata : Bapa-Ku dan Aku “akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia” (Yoh 14:23). Ini adalah misteri, tetapi misteri kehidupan, misteri yang paling indah adalah tinggal yang timbal balik. Juga dengan contoh ranting-ranting : memang benar, tanpa pokok anggur ranting-ranting tidak dapat berbuat apa-apa karena getah tidak mengalir; ranting-ranting membutuhkan getah untuk tumbuh dan berbuah. Namun, pohon, pokok anggur membutuhkan ranting-ranting, karena buah tidak melekat pada pohon, pada pokok anggur. Kebutuhan yang timbal balik; tinggal yang timbal balik untuk menghasilkan buah.


Dan inilah kehidupan Kristiani : memang benar bahwa kehidupan Kristiani adalah menaati Perintah-perintah (bdk. Kel 20:1-11); hal ini harus dilakukan. Kehidupan Kristiani adalah mengikuti jalan Sabda Bahagia (bdk. Mat 5:1-13); hal ini harus dilakukan. Kehidupan Kristiani adalah melakukan karya belas kasih, seperti yang diajarkan Tuhan kepada kita dalam Injil (bdk. Mat 25:35-36), dan hal ini harus dilakukan. Tetapi, lebih dari itu : tinggal yang timbal balik ini. Tanpa Yesus, kita tidak dapatberbuat apa-apa, seperti ranting tanpa pokok anggur. Dan Ia - semoga Tuhan memperkenankan saya untuk mengatakannya - tampaknya tidak dapat berbuat apa-apa tanpa kita, karena ranting menghasilkan buah, bukan pohon, bukan pokok anggur. Di dalam komunitas ini, dalam keintiman “tinggal yang berbuah” ini, Bapa dan Yesus tinggal di dalam aku dan aku tinggal di dalam Mereka.

Ada muncul di benak, apa "kebutuhan" yang dimiliki pokok anggur dari ranting-rantingnya? "Kebutuhan"-nya adalah memiliki buah. Apa “kebutuhan” - katakan saja demikian, dengan sedikit keberanian - apa “kebutuhan” yang dimiliki Yesus dari kita? Kesaksian. Ketika Ia mengatakan dalam Injil bahwa kita adalah terang - Ia berkata : “Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga" (Mat 5:16), yaitu, kesaksian adalah kebutuhan yang dimiliki Yesus dari kita. Memberikan kesaksian akan nama-Nya, karena iman, Injil tumbuh melalui kesaksian.

Inilah jalan yang penuh misteri : Yesus dimuliakan di Surga, setelah melalui kesengsaraan, membutuhkan kesaksian kita untuk bertumbuh, untuk memberitakan, agar Gereja bertumbuh. Dan ini adalah misteri "tinggal" yang timbal balik. Ia, Bapa dan Roh Kudus tinggal di dalam kita, dan kita tinggal di dalam Yesus.

Akan ada baiknya kita berpikir dan merenungkan hal ini : tinggal di dalam Yesus; dan Yesus tinggal di dalam kita. Tinggal di dalam Yesus berarti memiliki getah, kekuatan, memiliki pembenaran, kecuma-cumaan karena memiliki kesuburan. Dan Ia tinggal di dalam kita guna memberi kita kekuatan untuk [menghasilkan] buah (lih. Yoh 5:15), memberi kita kekuatan untuk memberikan kesaksian yang dengannya Gereja bertumbuh. Dan saya bertanya pada diri saya sendiri : bagaimana hubungan antara Yesus, yang tinggal di dalam saya, dan saya, yang tinggal di dalam Dia? Hubungan keintiman, hubungan yang bersifat mistik, hubungan tanpa kata-kata. "Tetapi Bapa, biarkan para mistikus melakukan hal ini!" Tidak, hal ini untuk kita semua, dengan sedikit pemikiran : “Tuhan, aku tahu bahwa Engkau ada di sana : berikan aku kekuatan dan aku akan melakukan apa yang Engkau katakan kepadaku. Tetapi aku harus tinggal di dalam Mereka ...".

Semoga Tuhan membantu kita untuk memahami, untuk merasakan mistisisme tinggal ini yang padanya sangat, sangat Yesus bersikeres. Seringkali, ketika kita berbicara tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya, kita berhenti pada sosok, pada profesi petani, profesi Bapa : agar [ranting] menghasilkan buah, ia pangkas, yaitu, ia rapikan, dan apa yang tidak ia rapikan, ia potong dan buang (bdk. Yoh 15:1-2). Memang benar, Ia melakukan hal ini, tetapi tidak semuanya, tidak. Ada sesuatu yang lebih; hal ini adalah pertolongan : pencobaan, kesulitan hidup, juga koreksi yang dilakukan Tuhan kepada kita. Namun, jangan kita berhenti di sana. Antara pokok anggur dan ranting-rantingnya ada tinggal yang intim ini. Kita, ranting-rantingnya, membutuhkan getah, dan pokok anggur membutuhkan buah-buah kesaksian.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.