Bacaan
Ekaristi : Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17.
“Dalam
Kitab Kisah Para Rasul kita melihat bahwa pada mulanya ada masa-masa damai di
dalam Gereja”, tetapi “ada juga masa-masa penganiayaan” dan “masa-masa
gangguan. Dan inilah keberatan dari Bacaan Pertama hari ini : masa
gangguan". Kebetulan orang-orang Kristen yang berasal dari kekafiran
“telah percaya kepada Yesus Kristus dan menerima Baptisan dan bahagia : mereka
telah menerima Roh Kudus. Mereka beralih dari kekafiran ke agama Kristen tanpa
tahap peralihan”. Namun, ada orang-orang Kristiani yang “menganut paham Yahudi”
yang “berpikir hal ini tidak boleh dilakukan. Jika seseorang adalah kafir, ia
harus menjadi orang Yahudi terlebih dahulu, orang Yahudi yang baik, dan
kemudian menjadi Kristen. ”Dan orang-orang Kristen yang bertobat dari kekafiran
tidak memahami hal ini. “Bagaimana bisa, kita adalah orang-orang Kristen kelas
dua? Tidak bisakah seseorang beralih dari kekafiran ke kekristenan?”. Mereka
bertanya-tanya apakah kebangkitan Kristus telah membawa Hukum kuno ke dalam
penggenapan yang lebih besar. Mereka bermasalah dan ada banyak silang pendapat
di antara mereka.
"Para
penganut paham Yahudi" mendukung tesis mereka "dengan keberatan
pastoral, keberatan teologis, juga beberapa keberatan moral" dan "hal
ini mempertanyakan kebebasan Roh Kudus dan juga kecuma-cumaan kebangkitan
Kristus dan kecuma-cumaan rahmat. Keberatan-keberatan metodis, dan juga
kaku". Yesus telah menegur para ahli Taurat ini yang membuat penyebaran
agama lebih buruk dari keberatan-keberatan tersebut. “Orang-orang yang
ideologis ini” lebih dari dogmatis, telah “mereduksi Hukum, dogma menjadi
sebuah ideologi”, menjadi “sebuah agama resep dan, dengan hal ini, mereka
mengambil kebebasan Roh. Dan para pengikut mereka adalah 'orang-orang yang
kaku', yang tidak mengenal sukacita Injil. Kesempurnaan cara mengikuti Yesus
adalah kekakuan". "Para ahli Taurat ini memanipulasi hati nurani yang
setia, mereka membuat hati nurani menjadi kaku atau lenyap".
Paus
menegaskan : “Kekakuan bukanlah berasal dari Roh yang baik, karena kekakuan
mempertanyakan kecuma-cumaan Penebusan, kecuma-cumaan kebangkitan Kristus”, dan
“hal ini telah diulangi sepanjang sejarah Gereja. Kita berpikir tentang para
pengikut Pelagian, orang-orang yang terkenal kaku. Dan di zaman kita juga kita
telah melihat beberapa organisasi kerasulan yang pada kenyataannya tampak
terorganisir dengan baik, yang bekerja dengan baik. . . tetapi semuanya kaku,
satu dan lainnya semua sama, dan kemudian kitai mengetahui tentang korupsi yang
ada di dalamnya, juga dalam diri para pendirinya”. "Di mana ada kekakuan,
Roh Allah tidak ada di sana, karena Roh Allah adalah kebebasan". Dan
orang-orang ini mengambil "kebebasan Roh Allah dan kecuma-cumaan
Penebusan". Tetapi “pembenaran adalah cuma-cuma. Wafat dan kebangkitan
Kristus adalah cuma-cuma, tidak membayar, tidak membeli : wafat dan kebangkitan
Kristus adalah karunia".
“Para
Rasul berkumpul dalam Konsili ini dan pada akhirnya menulis surat yang dimulai
sebagai berikut : 'Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya
kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini',
dan mereka menetapkan kewajiban moral yang lebih besar ini, tentang akal sehat
: tidak merancukan Kekristenan dengan kekafiran” dan “pada akhirnya, ketika
orang-orang Kristen yang bermasalah ini berkumpul, mereka menerima surat itu”
dan “bersukacita karena dorongan yang ditanamkan dalam diri mereka - dari
gangguan ke sukacita. Roh kekakuan selalu mengarah pada gangguan : ‘Tetapi
apakah ia telah melakukan hal ini dengan baik? Ia belum melakukannya dengan
baik?' Gangguan'. "Sebaliknya, roh kebebasan menuntun kita kepada
sukacita, karena inilah, sebenarnya, yang dibawa oleh Yesus dengan
kebangkitan-Nya : sukacita". Hubungan dengan Allah, hubungan dengan Yesus,
tidak membuatmu mengatakan : "Aku melakukan ini dan Engkau memberiku
itu", sebuah hubungan komersial : tidak! cuma-cuma, karena hubungan Yesus
dengan murid-murid-Nya cuma-cuma : ‘Kamu adalah sahabat-Ku. Aku tidak menyebut
kamu hamba; Aku menyebutlmu sahabat. Bukan kamu yang memilih Aku' : hal ini kecuma-cumaan".
“Mari
kita memohon kepada Tuhan untuk membantu kita membedakan buah-buah kebajikan
injili dari buah-buah kekakuan noninjili, dan agar Ia membebaskan kita dari
setiap gangguan orang-orang yang menempatkan iman, kehidupan iman di bawah
perkara resep, resep yang membuat tidak masuk akal. Saya sedang merujuk pada
resep-resep yang tidak masuk akal, bukan pada Perintah-perintah. Semoga Ia
membebaskan kita dari roh kekakuan yang menghilangkan kebebasan”. Iman kepada
Yesus memberi sukacita dan kebebasan; kekakuan menyebabkan gangguan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.