Bacaan
Ekaristi : Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14.
Kita
mendaraskan dalam Mazmur : "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab
Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan
kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. Tuhan telah
memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di
depan mata bangsa-bangsa" (Mzm. 98:1-2). Ini benar. Tuhan telah melakukan
berbagai keajaiban. Tetapi betapa banyak upaya. Betapa sulitnya bagi jemaat
Kristiani untuk melanjutkan berbagai keajaiban Tuhan ini. Dalam perikop Kisah
Para Rasul (bdk. Kis 13:44-52) kita merasakan sukacita : seluruh kota Antiokhia
berkumpul untuk mendengarkan sabda Tuhan, karena Paulus, para rasul berkhotbah
dengan lantang, dan Roh Kudus membantu mereka.
Akan
tetapi, "ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka
dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh
Paulus" (Kis 13:45). Di satu sisi ada Tuhan, ada Roh Kudus yang membuat
Gereja bertumbuh, dan semakin bertumbuh : ini benar. Tetapi di sisi lain ada
roh jahat yang berusaha menghancurkan Gereja. Selalu seperti ini. Selalu
seperti itu. Gereja terus berjalan tetapi kemudian datang musuh yang berusaha
menghancurkan. Keseimbangan selalu positif dalam jangka panjang, tetapi betapa
banyak upaya, betapa banyak penderitaan, betapa banyak kemartiran! Hal ini
terjadi di sini, di Antiokhia, dan terjadi di mana-mana dalam Kitab Kisah Para
Rasul. Pikirkan, misalnya, tentang Listra, ketika mereka tiba dan menyembuhkan
[seorang lumpuh] dan semua orang percaya bahwa mereka adalah para dewa dan
ingin mempersembahkan korban, dan semua orang banyak bersama mereka (bdk. Kis
14:8-18). Kemudian yang lain datang dan membujuk mereka bahwa tidak demikian,
dan bagaimana akhirnya Paulus dan rekan-rekannya? Dilempari batu (bdk. Kisah
14:19). Selalu pertarungan ini. Kita berpikir tentang Elimas si tukang sihir,
tentang bagaimana ia melakukannya, sehingga Injil tidak dapat mencapai gubernur
(bdk. Kis 13:6-12); berpikir tentang tuan-tuan dari seorang hamba perempuan
yang mempunyai roh tenung : mereka mengeksploitasi hamba perempuan itu dengan
baik, karena ia "membaca tangan" dan menerima uang yang masuk ke kantong
"tuan-tuan"-nya. Dan ketika Paulus dan para rasul benar-benar melihat
bahwa ini adalah dusta, tidak benar, segera sesudahnya revolusi menentang
mereka (bdk. Kis 16:16-24). Pikirkan tentang para pengrajin patung dewi Artemis
[di Efesus] yang kehilangan penghasilan karena tidak mampu menjual
"patung-patung ini", karena orang-orang tidak lagi membelinya, karena
mereka telah bertobat. Jadi, satu demi satu. Di satu sisi, sabda Allah yang
memanggil, yang bertumbuh, di sisi lain penganiayaan, dan penganiayaan besar
karena akhirnya penganiayaan tersebut mengusir mereka, mengalahkan mereka ...
Dan
apa sarana Iblis untuk menghancurkan pemberitaan Injil? Kedengkian. Kitab
Kebijaksanaan menjelaskannya : "Karena dengki setan maka dosa masuk ke
dunia" (bdk. Keb 2:24) - iri hati, kedengkian, di sini. Selalu perasaan
yang pahit, yang pahit ini. Orang-orang ini melihat bagaimana mereka
memberitakan Injil dan menjadi marah, mereka menggerogoti hati mereka dengan
kemarahan. Dan kemarahan ini melancarkan mereka : kemarahan iblis, kemarahan
yang menghancurkan, kemarahan "salibkan, salibkan!" itu, kemarahan
pada penyiksaan Yesus. Iblis ingin menghancurkan. Selalu. Selalu.
Melihat
pergumulan ini, perkataan yang sangat indah ini juga berlaku bagi kita :
"Gereja berjalan di antara penghiburan Allah dan penganiayaan dunia"
(bdk. Santo Agustinus, De Civitate Dei, XVIII, 51,2). Gereja yang tidak
memiliki kesulitan kehilangan sesuatu. Iblis terlalu tenang. Dan jika iblis
tenang, segalanya tidak berjalan baik. Selalu kesulitan, godaan, pergumulan ...
kedengkian yang menghancurkan. Roh Kudus menciptakan keselarasan dalam Gereja,
dan roh jahat menghancurkan. Sampai hari ini. Sampai hari ini. Selalu
pertarungan ini. Kuasa duniawi adalah sarana kedengkian ini, iri hati ini. Di
dikatakan bahwa "orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan
terkemuka yang takut akan Allah" (Kis 13:50), pergi kepada para perempuan
ini dan berkata : "Mereka adalah kaum revolusioner, usir mereka";
para perempuan berbicara kepada yang lain dan mengusir mereka : mereka adalah
"para perempuan saleh" yang terkemuka dan juga para pembesar kota itu
(bdk. ayat 50). Mereka berkisar dari kuasa duniawi; dan kuasa duniawi bisa baik
: orang-orang bisa menjadi baik tetapi kuasa seperti itu selalu berbahaya. Kuasa
dunia menentang kuasa Allah menggerakkan semua ini dan selalu di balik hal ini,
pada kuasa itu, ada uang.
Inilah
apa yang terjadi di dalam Gereja perdana ini : pekerjaan Roh untuk membangun
Gereja, menyelaraskan Gereja, dan pekerjaan roh jahat untuk menghancurkannya -
penggunaan kuasa duniawi untuk menghentikan Gereja, menghancurkan Gereja -
hanyalah perkembangan dari apa yang terjadi pada pagi hari kebangkitan. Para
prajurit, melihat kemenangan itu, pergi kepada para imam dan membeli kebenaran
... para imam. Dan kebenaran telah "dibungkam". Sejak pagi pertama
Kebangkitan, kemenangan Kristus, ada pengkhianatan ini, ini
"pembungkaman" sabda Kristus ini, "pembungkaman" kemenangan
Kebangkitan dengan kuasa duniawi : para imam kepala dan uang.
Kita
berhati-hati, kita berhati-hati dengan pemberitaan Injil: jangan pernah jatuh,
menaruh kepercayaan pada kuasa duniawi dan uang. Kepercayaan umat Kristiani
adalah Yesus Kristus dan Roh Kudus yang diutus-Nya, dan Roh Kudus adalah ragi,
ragi adalah kekuatan yang membuat Gereja bertumbuh. Ya, Gereja bergerak maju,
dalam kedamaian, dengan kepasrahan, penuh sukacita : di antara
"penghiburan Allah dan penganiayaan dunia".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.