Ada dua "sikap" yang merupakan "tanda-tanda" yang tak diragukan lagi berkaitan menjadi orang Kristen : 'pelayanan yang penuh sukacita' dan "menjangkau orang lain". Dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi, 31 Mei 2016, di Kapel Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus memberikan saran bagi orang-orang Kristen yang "mempercayai bahwa mereka cukup diri" namun pada kenyataannya "tidak sepenuhnya demikian". Beliau mengundang mereka untuk mengikuti teladan "para perempuan pemberani" seperti Maria, yang mampu menghadapi kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan untuk melayani orang lain.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 Mei 2016 : KENANGAN, NUBUAT, HARAPAN
Bacaan Ekaristi : 2Ptr 1:1-7; Mzm 91:1-2,14-15ab,15c-16; Mrk 12:1-12
"Nubuat, kenangan dan harapan" : tiga ciri ini membebaskan seseorang; mereka membebaskan orang-orang dan Gereja, mencegahnya dari berakhir sebagai sebuah "sistem tertutup" dari peraturan-peraturan yang menempatkan Roh Kudus dalam sebuah kerangkeng. Ini pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi, 30 Mei 2016, di Kapel Santa Marta, Vatikan.
"Nubuat, kenangan dan harapan" : tiga ciri ini membebaskan seseorang; mereka membebaskan orang-orang dan Gereja, mencegahnya dari berakhir sebagai sebuah "sistem tertutup" dari peraturan-peraturan yang menempatkan Roh Kudus dalam sebuah kerangkeng. Ini pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi, 30 Mei 2016, di Kapel Santa Marta, Vatikan.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA YUBILEUM UNTUK PARA DIAKON 29 Mei 2016
Bacaan Ekaristi :1Raj 8:41-43; Gal 1:1-2,6-10; Mzm 117:1, 2; Luk 7:1-10
"Hamba Kristus" (Gal 1:10). Kita telah mendengarkan kata-kata ini yang Rasul Paulus, tuliskan kepada jemaat Galatia, gunakan untuk menggambarkan dirinya. Pada awal suratnya, ia menampilkan dirinya sebagai "seorang rasul" oleh kehendak Tuhan Yesus (bdk. Gal 1:1). Kedua istilah ini - rasul dan hamba - berjalan bersama-sama. Mereka tidak pernah terpisah. Mereka seperti dua sisi medali. Mereka yang memberitakan Yesus dipanggil untuk melayani, dan mereka yang melayani memberitakan Yesus.
"Hamba Kristus" (Gal 1:10). Kita telah mendengarkan kata-kata ini yang Rasul Paulus, tuliskan kepada jemaat Galatia, gunakan untuk menggambarkan dirinya. Pada awal suratnya, ia menampilkan dirinya sebagai "seorang rasul" oleh kehendak Tuhan Yesus (bdk. Gal 1:1). Kedua istilah ini - rasul dan hamba - berjalan bersama-sama. Mereka tidak pernah terpisah. Mereka seperti dua sisi medali. Mereka yang memberitakan Yesus dipanggil untuk melayani, dan mereka yang melayani memberitakan Yesus.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS DI LAPANGAN DEPAN BASILIKA SANTO YOHANES LATERAN 26 Mei 2016
"Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" (1 Kor 11:24-25).
Dua kali Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Korintus, mengingatkan perintah Yesus ini dalam catatannya tentang pelembagaan Ekaristi. Ini adalah kesaksian tertua yang kita miliki tentang kata-kata Kristus pada Perjamuan Terakhir.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Mei 2016 : HARI DEMI HARI
"Hari ini, 24 Mei 2016 adalah Pesta Maria Pertolongan Orang Kristen, yang dirayakan dengan devosi khusus di Tiongkok. Saya mempersembahkan Misa ini untuk seluruh rakyat Tiongkok, untuk negara besar mereka, agar Tuhan memberkati Tiongkok" : dengan kata-kata ini Paus Fransiskus memulai perayaan Ekaristi di Kapel Santa Marta, Vatikan. Dalam homilinya Bapa Suci memperluas tema "kekudusan sederhana", yang kepadanya semua orang Kristen dipanggil : suatu "cara" untuk hidup "setiap hari" dengan "keteguhan hati, harapan, kasih karunia dan pertobatan".
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 Mei 2016 : ORANG-ORANG KRISTEN MENGHAYATI KASIH ALLAH DENGAN SUKACITA DAN KETAKJUBAN
Bacaan Ekaristi : 1Ptr 1:3-9; Mzm 111:1-2,5-6,9,10c; Mrk 10:17-27
"Kartu identitas seorang Kristen adalah sukacita". "Ketakjuban" di hadapan "keagungan Allah", di hadapan "kasih"-Nya dan "keselamatan" yang telah Ia berikan kepada umat manusia, menuntun orang percaya untuk bersukacita bahwa tidak ada salib kehidupan yang dapat menodai, karena bahkan percobaan-pencobaan membuat kita yakin "bahwa Yesus berada bersama kita".
"Kartu identitas seorang Kristen adalah sukacita". "Ketakjuban" di hadapan "keagungan Allah", di hadapan "kasih"-Nya dan "keselamatan" yang telah Ia berikan kepada umat manusia, menuntun orang percaya untuk bersukacita bahwa tidak ada salib kehidupan yang dapat menodai, karena bahkan percobaan-pencobaan membuat kita yakin "bahwa Yesus berada bersama kita".
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 Mei 2016 : ALLAH BUKANLAH SEBUAH PERSAMAAN
"Ada delapan pasang suami istri yang hadir pada Misa hari ini yang sedang merayakan ulang tahun perkawinan mereka yang kelima puluh - sebuah kesaksian sejati dalam masa budaya kesementaraan ini - dan satu pasangan yang sedang merayakan ulang tahun perkawinan mereka yang kedua puluh lima". Paus Fransiskus mempersembahkan Misa bagi mereka pada hari Jumat pagi, 20 Mei 2016, di Kapel Casa Santa Marta, Vatikan, dan menawarkan permenungan tentang perkawinan selama homilinya. Beliau mengingatkan mereka bahwa memberikan kesaksian akan kebenaran juga berarti memiliki kerahiman bagi orang-orang.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 19 Mei 2016 : LINTAH DARAT ZAMAN MODERN
Ada hubungan yang tepat berkenaan dengan uang, dengan kekayaan, yang seharusnya dimiliki seorang Kristen. Inilah fokus permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 19 Mei 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan. di mana beliau mencela perbudakan modern dan mereka yang, mengambil keuntungan dari meluasnya pengangguran dengan mengeksploitasi orang-orang, memaksa mereka untuk menerima kontrak yang tidak adil. Para pedagang seperti itu "menggemukkan diri mereka pada kekayaan" dan hidup seperti "lintah darat sejati" yang menghisap darah orang-orang. "Dan ini", beliau menyatakan dengan keras, "adalah sebuah dosa berat".
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 17 Mei 2016 : KEINGINAN UNTUK MENDAKI
Ada godaan yang "memecah belah dan menghancurkan Gereja" : "kehausan duniawi akan kekuasaan", iri hati dan keinginan "untuk mendaki lebih tinggi". Paus Fransiskus mengulas godaan ini dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi, 17 Mei 2016, di Casa Santa Marta. Godaan ini, beliau menjelaskan, merupakan sebuah tanggapan terhadap pemikiran duniawi, sementara Yesus, di sisi lain, berbicara tentang pelayanan dan kehinaan.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA PENTAKOSTA 15 Mei 2016 : KITA DICIPTAKAN UNTUK MENJADI ANAK-ANAK ALLAH
“Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu” (Yoh 14:18).
Tujuan utama perutusan Yesus, yang memuncak dalam karunia Roh Kudus, adalah untuk memperbaharui hubungan kita dengan Bapa, sebuah hubungan yang terputus oleh dosa, untuk mengambil kita dari keadaan anak-anak yatim piatu kita dan memulihkan kita sebagai putra dan putri-Nya.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 12 Mei 2016 : TIDAK ADA KESAKSIAN JIKA TIDAK ADA KESATUAN ORANG-ORANG KRISTEN
Kita seharusnya menggigit lidah kita ketika tergoda untuk menjelek-jelekkan orang lain, karena seorang "penjual" adalah seorang saksi yang kontra Kristen, dan bahkan menyebabkan perpecahan di dalam Gereja. Paus Fransiskus memperingatkan perilaku ini, yang sayangnya meluas dalam perangkat Gereja, dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi, 12 Mei 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALA MISA 10 Mei 2016 : MEMBAKAR HABIS MASA MUDA Bacaan Ekaristi : Kis 20:17-27; Mzm 68:10-11,20-21; Yoh 17:1-11a
"Membakar habis kehidupan untuk tujuan yang mulia". Kesempatan ini ditawarkan kepada kaum muda saat ini yang, terbenam dalam "budaya konsumerisme" dan "budaya narsisme", sering kali tidak puas dan jarang bahagia. Itulah pokok permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 10 Mei 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus memusatkan permenungannya pada kesaksian para misionaris - "kemuliaan Gereja kita" - yang ia diusulkan sebagai model untuk orang-orang muda.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 9 Mei 2016 : SOSOK ASING YANG SEMPURNA
Roh Kudus adalah sosok asing yang sempurna, tetapi Ia adalah "tawanan kemewahan" bagi banyak orang Kristen yang tidak menyadari-Nya. Namun Ia adalah sosok yang "menggerakkan Gereja", yang menuntun kita kepada Yesus dan membuat kita "nyata" sebagai lawan dari "orang-orang Kristen maya". Itulah yang disampaikan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi, 9 Mei 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus mendesak kita untuk merenungkan peran sentral yang dimainkan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 6 Mei 2016 : ORANG KRISTEN TIDAK MEMBIUS PENDERITAANNYA
Seorang Kristen tidak mematirasakan rasa sakit, bahkan rasa sakit yang terkuat yang mengguncang imannya, dan ia tidak mengalami sukacita dan harapan seolah-olah selalu merupakan pesta sebelum Paskah. Sebaliknya, ia menemukan arti keberadaannya dalam gambaran seorang perempuan yang melahirkan : setelah bayinya lahir ia sangat senang sehingga ia tidak ingat lagi penderitaannya. Inilah gambaran yang diusulkan Yesus sendiri, yang diacu Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi, 6 Mei 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 3 April 2016 : MEMBUAT JALAN KITA
Yesus adalah jalan, dan bagi orang-orang Kristen perjalanan hidup adalah sisi salib dan sisi kebangkitan. Tetapi pada jalan tersebut ada orang-orang yang berhenti seperti "mumi-mumi rohani", yang keras kepala dan tersesat, yang menghabiskan hidup mereka berputar-putar, terpesona oleh keindahan duniawi. Dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi, 3 Mei 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus memperingatkan terhadap sikap-sikap ini dan dengan tegas mengundang sebuah pemeriksaan batin untuk memeriksa pengalaman pribadi iman kita.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 2 Mei 2016 : ROH KUDUS MENGUATKAN KESAKSIAN BAHKAN DALAM PENGANIAYAAN
Ada "kesaksian ganda" dalam kehidupan Kristen : kesaksian Roh Kudus yang "membuka hati", menunjukkan kepada kita Yesus, dan kesaksian orang yang "dengan kuasa Roh Kudus" mewartakan "bahwa Tuhan hidup", bahkan dengan harga "membayar biaya" penganiayaan.
Subscribe to:
Posts (Atom)