Bacaan
Ekaristi : Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14.
Yusuf
bersama Maria tunangannya, pergi “ke kota Daud yang bernama Betlehem” (Luk
2:4). Malam ini, kita juga, pergi ke Betlehem, ke sana untuk menemukan misteri
Natal.
Betlehem:
nama itu berarti rumah roti. Dalam “rumah” ini, Tuhan hari ini ingin berjumpa
seluruh umat manusia. Ia tahu bahwa kita membutuhkan santapan untuk hidup.
Namun Ia juga tahu bahwa makanan dunia ini tidak memuaskan hati. Dalam Kitab
Suci, dosa asal umat manusia terkait dengan mengambil makanan : orangtua
pertama kita “mengambil buah dan memakannya”, Kitab Kejadian mengatakan (bdk.
3:6). Mereka mengambil dan makan. Umat manusia menjadi serakah dan rakus. Di
zaman kita, bagi banyak orang, makna kehidupan ditemukan dalam memiliki, dalam
memiliki benda-benda lahiriah secara berlebih. Keserakahan yang tak terpuaskan
menandai segenap sejarah manusia, bahkan dewasa ini, ketika, secara berlawanan
asas, beberapa orang makan dengan mewah sementara begitu banyak orang berjalan
tanpa roti harian yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.